2 Rumah di Mojokerto Ludes Terbakar hingga Rata dengan Tanah, Penghuni Pingsan

MOJOKERTO, iNews.id - Dua rumah di Desa Jolotundo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, ludes terbakar, Senin (6/2/2023). Kobaran api yang begitu besar menyebabkan kedua rumah ambruk dan rata dengan tanah. 

Sejumlah warga sempat berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Namun, kedua rumah dan seluruh harta benda tetap tak terselamatkan. Dua rumah yang terbakar masing-masing milik Sujono dan Karyadi. 

Baca Juga

Sedih... Rumah Terbakar saat Penghuni Tertidur Lelap, Ibu dan 7 Anak Tewas

Salah satu pemilik rumah, Sujono, mengatakan, api berasal dari konsleting listrik di atap rumah dan terdengar suara ledakan. Api langsung turun ke bawah dan mengenai kasur kamar dan terus membesar. 

Penghuni rumah dengan dibantu warga berusaha menyelamatkan barang-barang seadanya. Namun karena api keburuh membesar sebagian harta benda hangus. "Semua habis, nggak sempat mengeluakan barang-barang, termasuk uang harta benda semua habis," katanya.

Baca Juga

Kebakaran Rumah di Pinrang, Anak Berkebutuhan Khusus Tewas Dilalap Api

Sementara itu, dua kedua pemilik rumah lainnya pingsan begitu mengetahui rumahnya hangus terbakar. Beberapa ibu-ibu langsung berusaha menolong keduanya dengan memberikan pengobatan sementara. 

Satu jam kemudian, dua unit pemadam kebakaran (PMK) dari PT Tjiwi Kimia dan BPBD Kabupaten Mojokerto datang ke lokasi dan melakukan pemadaman. Api baru dapat dipadamkan satu jam kemudian. Api betul-betul padam setelah hujan deras turun. 

Baca Juga

Rumah di Madiun Ludes Terbakar saat Penghuni Tidur Pulas, 2 Orang Luka 5 Kendaran Hangus 

Kapolsek Jetis Kompol Sumaryanto, mengatakan, kebakaran disebabkan karena korsleting listrik dari salah satu rumah warga, lalu merambat ke rumah lainya. Akibat kebaran ini, kedua pemilik rumah ditaksir rugi hingga Rp300 juta. 

"Pertama karen korselting listrik di rumah Pak Hono dan merembet ke rumah ssbalah. Penghuninya pas bekerja di Surabaya. Penghuni belum datang. Kami dari petugas mendatangi TKP dan menghubungi pemadam," katanya. 

Editor: Ihya Ulumuddin