get app
inews
Aa Text
Read Next : 5 Tempat Nongkrong di Turen Malang, Nomor 2 Unik Lokasinya di Atas Sawah

2 Nama Dusun di Sidoarjo Ini Bermakna Pantat Atas dan Bawah, Ini Sejarahnya

Minggu, 08 Januari 2023 - 19:32:00 WIB
2 Nama Dusun di Sidoarjo Ini Bermakna Pantat Atas dan Bawah, Ini Sejarahnya
Gapura Dusun Bokong Duwur, Desa Klantingsari, Kecamatan Tarik, Sidoarjo. (Foto: iNews.id/Yoyok Agusta).

SIDOARJO, iNews.id - Dua dusun di Kabupaten Sidoarjo memiliki nama unik, yakni Bokong Duwur dan Bokong Ngisor atau dalam bahasa Indonesia berarti Pantat Atas dan Pantat Bawah. Nama dua dusun ini pun dianggap aneh, sehingga viral di media sosial. 

Beberapa masyarakat bahkan sempat menganggap nama tersebut mengada-ngada. Namun, begitu melihat pelang papan nama di Balai Dusun, mereka pun terbelalak, sebab, nama bokong itu benar adanya. 

Warga setempat pun mengaku bangga begitu nama desanya viral di media sosial. Sebab, nama kampung kecil kelahiran mereka dikenal banyak orang. 

Hasil penelusuran iNews.id, kedua dusun unik tersebut yakni Bokong Duwur dan Bokong Ngisor masuk dalam Desa Klantingsari, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo. Di dua dusun tersebut terdapat 500 kepala keluarga (KK). Mayoritas masuarakatnya berprofesi sebagai petani. Sementara sisanya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pekerja pabrik. 

"Orang yang baru dengar pasti tertawa mendengar nama desa ini. Teman saya sendiri sempat tak percaya. Begitu melihat KTP saya, mereka langsung tertawa," kata salah seorang warga Adi Pradana, Minggu (8/1/2023).

Ardi sendiri tidak mengetahui asal usul nama dusunnya tersebut. Namun, dia menduga nama tersebut muncul karena di dusun tersebut terdapat banyak sungai yang sering digunakan warga untuk mandi pada zaman dulu. 

Saat itulah warga sering berendam hingga terlihat bokong atau pantatnya. "Mungkin dari situ, sehingga disebut Bokong Duwur dan Bokong Ngisor," ujarnya. 

Kepala Dusun Bokong Duwur Abdul Rochman mengakui tempat tinggalnya sempat viral di media sosial gegara namanya. Saking viralnya, beberapa waktu lalu, banyak warga luar daerah yang berdatangan karena penasaran. 

"Nama dusun ini sudah lama. Waktu saya kecil dulu juga sering jadi guyonan. Tapi nggak masalah. Saya tetap bangga lahir di dusun ini," katanya. 

Rochman bahkan berharap, dusunnya bisa dikembangkan sebagai salah satu tujuan wisata. Namun, harapannya itu masih dalam tahap mengajukan ke pihak Desa Klantngsari. 

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut