get app
inews
Aa Text
Read Next : Keluarga Korban Glamping Maut di Solok Minta Tanggung Jawab Pengelola

1 Pekerja Pabrik Kertas Tewas Keracunan Gas dan 2 Kritis, Polisi Periksa Manajer

Rabu, 02 Juni 2021 - 18:36:00 WIB
1 Pekerja Pabrik Kertas Tewas Keracunan Gas dan 2 Kritis, Polisi Periksa Manajer
Kasat Reskrim Polres Mojokerto Andaru Rahutomo. (Foto: SINDOnews/Tritus Julan)

MOJOKERTO, iNews.id - Polres Mojokerto masih menyelidiki penyebab kematian seorang pekerja pabrik kertas PT Pakerin, Slamet Agus Santoso, (43), di Desa Bangun, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto. Sampai saat ini, polisi sudah meminta keterangan kepada lebih dari lima orang terkait kasus kecelakaan kerja itu.

"Kami sudah panggil beberapa saksi. Kami belum bisa sebut jumlahnya, yang pasti sudah lebih dari lima orang. Yang kami periksa saksi kejadian dan manajernya," kata Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Andaru Rahutomo, Rabu (2/6/3021). 

Andaru mengatakan, pemeriksaan itu untuk mengungkap insiden yang mengakibatkan warga Desa Selotapak, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto tewas. Sementara dua rekannya yakni  Suriyono (56), warga Desa Tlasih, Kecamatan Tulangan serta Subandi (51), warga Desa Jatikalang, Kecamatan Prambon, Sidoarjo kritis.

"Untuk pihak keluarga korban masih belum kami panggil. Kami masih fokus ke kejadiannya dulu," ujarnya.

Selain fokus pada pemeriksaan saksi dan manajemen, polisi juga bakal melakukan uji laboratorium kandungan cairan di dalam tandon bagian cahst 309 PT Pakerin yang diduga mengakibatkan ketiga karyawan keracunan. Sampel itu dikirim ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim untuk mengetahui kandungan gasnya.

"Untuk jenis gasnya sedang kami selidiki. Sudah kami bawa ke Laboratorium Forensik Cabang Surabaya Polda Jatim untuk diuji. Karena dari hasil autopsi pihak medis RS Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong Sidoarjo, korban meninggal mengalami keracunan gas," kata Andaru.

Sementara terkait dengan kondisi dua korban lain yang sempat kritis dan menjalani perawatan medis, Andaru menyebut belum melakukan pengecekan. Pihaknya masih masih akan fokus untuk memanggil sejumlah saksi yang diperlukan guna menyelidikan kasus kecelakaan kerja ini.

"Untuk saat ini saya kurang monitor, semoga kondisinya semakin membaik. Kami juga membutuhkan keterangan dari yang bersangkutan, namun kami menunggu kondisinya membaik terlebih dahulu," kata Andaru.

Editor: Maria Christina

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut