Fosil gajah purba di Nganjuk jenis Stegodon trigonocephalus yang berusia sekitar 800 ribu tahun sebelum proses konservasi dan rekonstruksi. (Foto: Badan Geologi)

BANDUNG, iNews.id - Fosil gajah purba di Nganjuk jenis Stegodon trigonocephalus berusia sekitar 800.000 ribu tahun resmi diumumkan Badan Geologi di Museum Geologi, Bandung. Temuan fosil kerangka gajah purba ini dinilai istimewa karena kondisinya masih cukup utuh.

Fosil tersebut kini resmi menjadi koleksi Museum Geologi untuk dikonservasi dan direkonstruksi sebelum dipamerkan ke publik.

"Siapa sangka raksasa purba pernah hidup di Nusantara? Fosil gajah kuno dari Nganjuk kini tersimpan rapi di Museum Geologi Bandung. Bukti sejarah alam Indonesia yang luar biasa!," tulis akun @badangeologi dikutip Kamis (27/11/2025).

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menjelaskan, fosil gajah purba di Nganjuk yang ditemukan masih utuh dengan kelengkapan rangka mencapai sekitar 70 persen. Kondisi fosil-fosilnya tergolong keras meski beberapa bagian sudah mengalami pelapukan. Temuan ini menjadi salah satu penemuan penting fauna purba di Indonesia.

Wafid memaparkan, proses penemuan fosil gajah purba di Nganjuk berawal dari komunikasi resmi Pemerintah Kabupaten Nganjuk sejak 2023.

“Mereka mengirim surat kepada kami, lalu kami lakukan survei lapangan pada 2024. Baru di 2025 ekskavasi dilakukan, dan ternyata ditemukan satu situs dengan fosil yang cukup utuh,” katanya.

Berdasarkan hasil identifikasi, fosil Stegodon trigonocephalus ini diperkirakan memiliki tinggi lebih dari 3 meter dan panjang lebih dari 4 meter. Berat tubuh gajah purba tersebut diperkirakan mencapai 5 ton. Ukuran ini menunjukkan individu yang besar dan kuat pada masanya.

Dari analisis awal, tim menyimpulkan fosil gajah purba di Nganjuk tersebut berasal dari individu dewasa.

“Sepertinya individu dewasa, terlihat dari geraham yang sudah mengalami proses pemakaian penuh,” katanya.

Kondisi gigi menjadi salah satu indikator utama dalam menentukan usia satwa purba. Pada 6 November 2025, telah dilakukan serah terima resmi fosil kerangka gajah purba di Nganjuk dari Pemerintah Daerah Kabupaten Nganjuk kepada Museum Geologi. Serah terima ini menandai dimulainya tahap konservasi intensif di fasilitas Museum Geologi Bandung.

Rencananya, setelah rekonstruksi selesai dalam kurun waktu sekitar 8-9 bulan, fosil gajah purba di Nganjuk jenis Stegodon trigonocephalus akan dipamerkan kepada publik di Museum Geologi Bandung. Kehadiran fosil ini diharapkan menjadi sarana edukasi penting tentang sejarah geologi dan kehidupan satwa purba di Indonesia.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network