TULUNGAGUNG, iNews.id - Sejumlah warga Desa Tunggulsari, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, meresahkan biaya yang diminta oknum relawan pemakaman jenazah pasien Covid-19. Namun, Pemkab Tulungagung memastikan tidak ada tarif atau biaya untuk relawan pemakaman jenazah pasien Covid-19.
"Relawan pemakaman dengan protokol kesehatan Covid-19 tidak memungut biaya apa pun," kata Wakil Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Tulungagung Galih Nusantoro kepada wartawan Rabu (13/1/2021).
Keresahan warga Tunggulsari bermula dari adanya relawan pemakaman yang menetapkan tarif, 10 hari lalu. Saat itu, warga dengan status terkonfirmasi positif Covid-19 meninggal dan akan dimakamkan.
Ketika pihak keluarga menghubungi relawan pemakaman, mereka mendapat penjelasan soal biaya. Relawan juga menyebutkan tarif proses pemakaman sebesar Rp2,3 juta. Nominal tersebut belum terhitung biaya alat pelindung diri (APD) yang dipakai relawan saat bekerja.
"Padahal relawan yang diterjunkan Satgas tidak pernah mematok tarif atau meminta imbalan," ujar Galih.
Informasi yang dihimpun, karena merasa keberatan, keluarga korban Covid-19 kemudian menghubungi tim PMI Tulungagung. Seluruh proses pemakaman yang dilakukan PMI Tulungagung tidak dipungut biaya sepeser pun.
Galih pun menyesalkan adanya oknum yang mencari keuntungan di tengah situasi pandemi. Selain membebani keluarga korban, praktik tersebut berpotensi menimbulkan masalah hukum. Karena itu, dia meminta kepada relawan yang menetapkan tarif pemakaman untuk segera menghentikan aksinya.
"Kami menyayangkan, tega membebani keluarga yang berduka. Kami menegaskan bantuan relawan pemakaman dengan protokol kesehatan tidak dipungut biaya apa pun," kata Galih yang juga Kabag Humas Pemkab Tulungagung.
Sementara itu, data Pemkab Tulungagung hingga 12 Januari 2021, jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Tulungagung mencapai 1.647 kasus.
Adapun rinciannya, 1.268 orang sembuh, 40 orang meninggal dunia dan 210 orang menjalani perawatan medis. Sementara 70 orang diisolasi di gedung isolasi atau karantina dan 59 orang menjalani isolasi mandiri.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait