MALANG, iNews.id - Puluhan umat muslim di Malang menggelar demonstrasi, mengecam aksi pembakaran Alquran oleh politisi Swedia Rasmus Paludan. Aksi demonstrasi ini dilakukan pada Jumat siang (27/1/2023) sekitar pukul 13.00 WIB di depan Balai Kota Malang.
Massa aksi yang didominasi laki-laki ini juga membawa beberapa spanduk kecaman, di antaranya "Semakin kalian hinakan Alquran, semakin kuat tekad kami menerapkan", "Hari Ini Kita Membela Alquran, di Akhirat Nanti Alquran yang Akan Membela Kita", mengecam aksi pembakaran yang dilakukan oleh Rasmus Paludan.
Secara bergantian massa pun berorasi mengecam aksi pembakaran Alquran. Pada orasinya massa aksi mengakui sakit hati dan mengecam keras dengan ulah politisi Rasmus itu.
"Mereka yang membakar Alquran kita di sini kesakitan, yang kesakitan hati. Aksi ini murni atas gerakan hati para muslim khususnya di wilayah Malang kota, yang tergerak hatinya karena tidak terima kitab sucinya dibakar," ujar perwakilan massa aksi dalam orasinya.
Pada aksi ini massa juga turut membakar sejumlah foto Rasmus Paludan, politisi Swedia yang membakar Alquran. Mereka menyebut, pembakaran foto Rasmus Paludan menjadi bagian dari pembalasan secara simbolik, sekaligus kecaman ke Rasmus.
Kordinator lapangan (Korlap) Muslim Malang Bergerak aksi Eko Cahyono menyatakan, atas nama Muslim Malang Bergerak mengutuk keras perbuatan Rasmus Paludan tersebut yang berpotensi menimbulkan provokasi terhadap umat Islam atau bahkan berpotensi memancing aksi-aksi balasan atau aksi-aksi kekecewaan umat Islam.
"Muslim Malang Bergerak melihat apa yang dilakukan oleh Rasmus Paludan sebagai bukti nyata bahwa Islamophobia masih tumbuh subur di kalangan para politikus di Eropa. Tentu ini menjadi pekerjaan penting bagi negara-negara Eropa untuk menanganinya," ucap Eko Cahyono.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait