Gubernur dan Wagub Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak. (Foto: iNews/Rahmat Ilyasan)

SURABAYA, iNews.id – Wabah virus corona (covid-19) berdampak pada kondisi sosial ekonomi 3,8 juta pekerja di kabupaten/kota di Jawa Timur (Jatim). Estimasi itu disampaikan Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, Rabu (1/4/2020).

“Angka 3,8 juta itu masih estimasi. Kami masih terus melakukan validasi data,” katanya.

Emil menyebutkan, jumlah 3,8 juta pekerja tersebut berasal dari semua sektor usaha. Di antaranya perdagangan; pengolahan; transportasi; ekomodasi; serta makanan dan minuman. Serbuan covid-19, kata Emil, membuat seluruh sektor usaha tersebut lesu.

Emil mengatakan, saat ini Pemprov Jatim tengah menyusun kebijakan untuk membantu para pekerja tersebut, terutama mereka yang belum tercover Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). “Kami terus koordinasi dengan BPS, membedah angka pekerja di sektor informal, berusaha sendiri dan bekerja dengan orang lain,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memastikan, Pemprov telah menyiapkan dana Rp264 miliar untuk penanganan covid-19. Hanya saja, anggaran tersebut masih belum cukup untuk mengatasi dampak sosial ekonomi akibat virus corona.

Khofifah menyebut, masih butuh dana tambahan lebih besar lagi untuk bisa menjalan program jaring pengaman sosial, terutama terkait dengan cash forward atau padat karya dan pelaku UMKM yang terdampak.

“Seperti yang dikatakan Pak Wakil Gubernur, sekarang konsolidasi datanya masih sedang dikoordinasikan dengan BPS. Kalau terhadap keluarga rentan yang hampir miskin dan menjadi miskin akibat pandemi COVID-19, koordinasinya nanti dengan dinas,” katanya.


Editor : Umaya Khusniah

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network