Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memulai pendirian Museum dan Galeri Seni SBY-ANI di Pacitan, Jatim, Sabtu (22/2/2020). (Foto: iNews.id/Ihya" Ulumuddin)

SURABAYA, iNews.id - Hibah Rp9 miliar untuk pembangunan Museum dan Galeri SBY-ANI di Pacitan terus menjadi sorotan. PDIP Jatim misalnya, menyebut bantuan Pemprov Jatim melalui APBD Kabupaten Pacitan itu menyakiti hati warga pacitan. 

Kritik itu disampaikan karena angka kemiskinan di Pacitan masih cukup tinggi. Bagi mereka anggaran Rp9 miliar akan lebih bermanfaat untuk membeli beras bagi warga miskin daripada sekadar untuk membangun museum. 

“Uang rakyat Rp9 miliar untuk sebuah lembaga yang tujuannya adalah citra politik personal seorang tokoh sangat menyakiti hati rakyat. Ini mengkhianati amanat penderitaan rakyat. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini rakyat sedang kesusahan,” kata Anggota Fraksi PDIP DPRD Jatim Deni Wicaksono, Rabu (17/2/2021).

Deni mengatakan, anggaran Rp9 miliar bisa untuk membeli beras 900.000 kilogram yang bisa dibagikan ke rakyat miskin. Selain itu untuk memfasilitasi lebih dari 500.000 pelajar dengan bantuan paket data 1 GB. "Atau memberi beasiswa untuk ribuan mahasiswa yang kesulitan membayar biaya kuliah di masa pandemi,” katanya. 

Deni mengatakan, APBD mestinya didedikasikan untuk membantu rakyat, bukan digelontorkan untuk membiayai proyek yang hanya ditujukan untuk pencitraan personal seorang tokoh politik. 

Menurut Deni, APBD merupakan instrumen fiskal yang mestinya digunakan berdasarkan skala prioritas mengingat keterbatasan anggaran. Saat ini, yang urgen adalah membantu rakyat miskin. Apalagi, Pacitan termasuk salah satu sentra kemiskinan di Jatim.

“Kemiskinan di Pacitan sangat tinggi, yaitu 14,54 persen per 2020. Ini termasuk yang tertinggi di Jatim. Demikian pula pendapatan per kapita rakyat Pacitan baru Rp28 juta per orang per tahun. Jumlah itu hanya separuh dari rata-rata pendapatan per kapita di Jatim,” ujarnya.

Deni juga menilai, alasan bantuan pembangunan Museum dan Geleri Senin SBY-ANI untuk peningkatan wisata tidak tepat. Pengembangan pariwisata di Pacitan mestinya dilakukan dengan pendekatan kebudayaan dan juga pembangunan infrastruktur, bukan dengan Museum SBY.

“Jika Pak SBY mau bantu rakyat Pacitan, termasuk untuk mendorong wisata seharusnya membangun museum tentang dirinya sendiri itu tanpa bantuan APBD, tanpa bantuan uang rakyat. Ini kan kebalik-balik, rakyat disuruh membantu lembaga tokoh politik untuk membangun museum tentang tokoh itu sendiri,” ujarnya. 

Sebelumnya, Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono mengatakan, dana hibah tersebut belum dikucurkan ke Yayasan Yudhoyono. Sebab sejumlah kelengkapan belum terpenuhi. 

“Uangnya masih utuh Rp9 miliar,” ujarnya. 

Heru menyebut, dana Rp9 miliar itu, merupakan pengajuan dari Pemkab Pacitan pada 2019 lalu. Kemudian dana yang disebut sebagai bantuan keuangan khusus (BKK) itu diterima oleh Pemda Kabupaten Pacitan pada 9 Desember 2020. Dana tersebut selanjutnya dimasukkan dalam APBD Kabupaten Pacitan Tahun 2021.

Terpisah, Politisi Partai Demokrat Hinca Panjaitan menyebut pembangunan Museum SBY-Ani merupakan bentuk kepedulian Pemprov Jatim dalam mendukung pembangunan pariwisata. Menurut Hinca, pembangunan museum tersebut sama sekali bukan atas permintaan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berasal dari Pacitan. 

"Bantuan yang diserahkan Pemprov Jatim adalah bantuan keuangan khusus kepada Pemkab Pacitan untuk pembangunannya Museum SBY-ANI. Tak ada sedikitpun permintaan dari pihak Bapak SBY. Ini murni kepedulian pemprov dalam rangka mendukung sektor pariwisata,” cuit anggota Komisi III DPR itu melalui akun Twitter @hincapandjaitan, dikutip Rabu (17/2/2021). 

Warganet pun ramai membahas soal dugaan kucuran dana Rp9 miliar yang mengalir ke Yayasan Yudhoyono (Yudhoyono Foundation). Dana itu rencananya digunakan untuk pembangunan Museum dan Galeri Seni SBY-ANI, di Jalan Lingkar Selatan (JLS), Ploso, Kabupaten Pacitan. 

Bahkan, hashtag atau tanda pagar #SbyMakanDanaPacitan pun menjadi trending topic Twitter. 

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa,Pemprov Jatim turut berkontribusi dalam pembangunan museum yang berdiri di atas lahan sekitar 1,5 hektare tersebut. Namun, tidak sepenuhnya anggaran pembangunan museum berasal dari Pemprov Jatim.


Editor : Ihya Ulumuddin

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network