BATU, iNews.id - Aktivis senior Kota Batu Agung Sintha didatangi oknum kepolisian pascaorasi pada acara mimbar bebas di Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya. Pada acara itu Shinta mengisi mimbar bebas bersama budayawan Butet kartaredjasa, Eros Djarot dan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI Seno Bagaskoro dan Aliansi Mahasiswa Jawa Timur.
Pada video yang viral beredar di media sosial, terlihat Agung Sintha didatangi oleh oknum Intel polisi di kediamannya di Kelurahan Songgokerto, Kota Batu. Kedatangan polisi dari intel Kota Batu ini terekam oleh video salah satu tamu dari Sintha yang datang ke rumah.
Di video itu terlihat polisi itu berpakaian biasa nondinas mendatang rumah Sintha. Sementara Sintha menjelaskan apa yang dia sampaikan di Untag Surabaya.
"Kemarin memang pidato di Untag. Kesalahan saya memang menyebut musuh awak dewe saiki polisi dan tentara (musuh kita sekarang ini polisi dan tentara). Keliru saya itu atas dasar saya gemas melihat keadaan di Indonesia," ucap Agung Shinta dalam video yang dilihat.
Sintha juga memberikan pernyataan kepada intel polisi itu agar kejadian 1998 tidak terulang kembali saat ini. Dia meminta untuk kepolisian netral tidak memihak salah satu calon, dan jika ada perintah atasan yang meminta untuk memihak salah satu calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
"Jangan sampai kejadian 98. Saya sudah ngalami dipentungi polisi, digepruki (dipukuli) tentara. Jangan ke anak-anak jangan. Cukup saya itu saja. Kalau tidak ada perintah yang dari atasan, tidak membuat tentramnya kita jangan dilaksanakan," katanya.
"Aiman dilaporkan, Butet disuruh tanda tangan tidak boleh bicara politik. Bu Shinta enggak boleh ngomong politik. Enggak bisa. Harapan saya polisi jadi pengayom rakyat, sudah itu saja permintaanku," jelas Sintha pada video yang viral itu.
Ditemui di rumahnya di Kota Batu, Sintha mengakui didatangi oleh salah satu polisi dari Polres Batu, Menurutnya, kedatangan polisi itu untuk mengonfirmasi pernyataan Shinta ketika mimbar bebas pada Rabu (6/12/2023).
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait