SIDOARJO, iNews.id – Tragedi memilukan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, memasuki babak akhir pencarian. Hingga Senin (6/10/2025), sebanyak 54 santri sudah dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia, termasuk 5 potongan tubuh.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyebut proses evakuasi korban musala ambruk di Ponpes Al Khoziny telah mencapai 80 persen. Tim SAR gabungan terus berupaya menuntaskan pencarian dengan mengerahkan alat berat untuk membersihkan sisa-sisa puing beton yang menimbun korban.
“Kami targetkan hari ini proses evakuasi bisa tuntas,” ujar Aam, sapaan akrabnya, Senin (6/10/2025).
Menurutnya, seluruh jenazah dan potongan tubuh korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi oleh tim DVI Polda Jawa Timur.
Selain korban meninggal dunia, Abdul mengungkapkan sebanyak 104 orang ditemukan dalam kondisi selamat, di mana 6 di antaranya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Sementara itu, 97 santri lainnya telah diperbolehkan pulang, dan satu orang kembali ke rumah tanpa memerlukan perawatan medis lanjutan.
Untuk mempercepat pencarian, satu unit breaker ekskavator penghancur beton dan dua bucket ekskavator diturunkan ke lokasi. Peralatan tersebut membantu petugas membersihkan material berat yang sulit dipindahkan secara manual.
Pekerjaan pembersihan dilakukan secara bergantian oleh ratusan personel gabungan dari Basarnas, BNPB, TNI, Polri, BPBD Jawa Timur, dan relawan selama 24 jam penuh.
Abdul menambahkan, proses pembersihan puing kini menunjukkan perkembangan signifikan. Dengan 80 persen area reruntuhan sudah terbuka, diharapkan pencarian sisa korban bisa segera diselesaikan dalam waktu dekat.
Tragedi ambruknya musala Ponpes Al Khoziny pada Senin (29/9/2025) menjadi salah satu bencana paling memilukan di Jawa Timur tahun ini. Peristiwa itu terjadi saat ratusan santri sedang melaksanakan salat Asar, ketika struktur lantai empat yang baru dibangun tiba-tiba runtuh dan menimpa bangunan utama di bawahnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait