Para santri duduk di antara satu tiang penyangga utama masjid di Pondok Pesantren Wali Semilan Tuban. (Foto: iNews.id/Pipiet Wibawanto).

TUBAN, iNews.id - Masjid An-nur Nuril Miftahussofyan di Dusun Gomang, Desa Lajulor, Kecamatan Singgahan, Tuban, memiliki masjid unik, yakni hanya memiliki satu tiang penyangga. Tiang dari kayu jati berdiameter 85 cm dan tinggi 27 meter tersebut berdiri tepat di tengah bangunan, menopang seluruh bangunan masjid

Selain memiliki satu tiang penyangga, masjid yang dibangun tahun 1994 di kompleks Pondok Pesantren Wali Sembilan ini juga tidak menggunakan kubah kubah almunium seperti masjid pada umumnya. Melainkan menggunakan akar pohon jati besar. 

Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Wali Sembilan, KH Abraham Naja, pendidirian masjid tidak sekadar didasarkan pada keindahan arsitektur, tetapi juga makna filosofis bangunan. 

Untuk satu tiang penyangga misalnya, mengandung makna ketauhidan. Artinya setiap orang yang beribadah di masjid harus fokus pada satu tujuan, yakni Allah SWT. 

"Lalu, kenapa tingginya 27 meter. Sebab, ini simbol Nabi Muhammad ketika isro’ dan mi’roj, yakni pada 27 Bulan Rajab," katanya, Selasa (27/4/2021). 

Selain satu tiang utama di bagian tengah, masjid yang berada di atas bukit itu juga memiliki delapan tiang penunjang di bagian luar. Bersama dengan tiang utama sebagai penyangga, maka jumlahnya ada sembilan tiang. 

Jumlah tersebut menggambarkan sembolan wali, ulama yang menyebarkan bahwa agama Islam ke Indonesia. 

Abraham juga menyebut bentuk bangunan masjid ini memiliki lima pintu utama. Kelima pintu masjid tersebut sebagai simbol bahwa Nabi Muhammad menerima kewajiban ibadah salat sehari semalam sebanyak lima kali. 

Menurut Abraham, proses pembangunan masjid ini memang di luar nalar manusia. Sebab, lokasi masjid berada di atas bukit dengan jalan berkelok. Namun, seluruh kayu konstruksi bangunan masjid bisa diangkat, termasuk kayu jati sepanjang 27 meter sebagai tiang utama. 

"Tiang sebesar itu didirikan bukan dengan alar berat, tetapi hanya lilitan bambu. Ini memang di luar nalar. Tetapi berhasil berkat pertolongan Allah," katanya. 

Hingga saat ini masjid yang berada di pelosok ini masih dikenal keunikannya. Selain itu, masjid juga sangat makmur karena menjadi tempat ibadah dan dakwah bagi para santri ponpes dan masyarakat sekitar. 
 
Selain untuk beribadah para santri, masjid ini juga rutin digunakan penduduk sekitar pondok untuk mengaji dan menjalankan salat lima waktu.


Editor : Ihya Ulumuddin

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network