MALANG, iNews.id - Ratusan orang tewas dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur (Jatim). Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta menyebut kejadian itu tak akan terjadi jika suporter tertib aturan.
"Jadi ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan, kalau semua tertib aturan maka tidak akan terjadi seperti ini. Karena peristiwa ini ada sebab dan akibat," kata Nico di Mapolres Malang, Minggu (2/10/2022).
Nico menambahkan, permasalahan terjadi pada saat pertandingan antara Arema vs Persebaya telah selesai. Saat itu, Arema kalah 2-3 atas Persebaya.
"Permasalahan terjadi pada saat pertandingan telah selesai, lantaran ada rasa kekecewaan dari penonton yang melihat tim kesayangannya tidak pernah kalah," kata Nico.
Dia menambahkan, kekalahan itu yang membuat para suporter turun ke lapangan dan berusaha mencari official dan pemain.
Oleh karena itu, lanjut pria yang pernah menjabat Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, petugas keamanan berusaha melakukan upaya pencegahan dan melakukan upaya pengalihan supaya mereka tidak bertambah masuk ke tengah lapangan.
"Dalam prosesnya itu, untuk melakukan upaya pencegahan sampai dilakukan tembakan gas air mata," katanya.
Dia melanjutkan, penembakan gas air mata dilakukan Karena sudah mulai anarkis, menyerang petugas, merusak mobil.
Hingga saat ini, korban tewas kerusuhan Kanjuruhan mencapai 129 orang. Korban tersebar di beberapa rumah sakit di wilayah Malang.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait