Cagub Jatim Gus Ipul saat berkunjung ke Desa Wisata Pertanian Organik, Desa Lombok Kulon, Kecamatan Wonosari, Bondowoso, Kamis (31/5/2018). (Foto: Koran Sindo/Lukman Hakim)

BONDOWOSO, iNews.id – Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur (Jatim) Nomor Urut 2, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menawarkan program pertanian modern berbasis organik untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pertanian. Pertanian organik diharapkan juga dapat menjadi solusi regenerasi petani karena saat ini minat anak muda di sektor pertanian masih minim.

“Hasil survei, petani di Jatim mayoritas merupakan petani yang di atas usia 45 tahun sedangkan anak mudanya enggan ikut bertani karena alasan kurang menjanjikan,” kata Gus Ipul saat berkunjung ke Desa Wisata Pertanian Organik di Desa Lombok Kulon, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Bondowoso, Kamis (31/5/2018).

Dia mencontohkan, pertanian di kawasan ini yang beralih dari sistem pertanian konvensional ke sektor pertanian organik. Digagas oleh Baidhowi, Ketua Kelompok Desa Wisata Organik Lombok Kulon, hasil sumber daya alam di daerah ini dikembangkan menggunakan bahan alami.

“Kawasan ini menjadi contoh. Melalui kesadaran sebuah kelompok, Pak Baidhowi mengajak masyarakat mengubah cara berpikir, bagaimana caranya menghasilkan produk yang bagus dengan kualitas harga yang bagus pula,” kata mantan menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini.

Menurut Gus Ipul, pertanian organik menjadi salah satu cara pengembangan dengan hasil menjanjikan, dimulai dari meningkatkan kualitas kesuburan tanah. Petani harus diajak untuk tidak bertani secara instan, melainkan lebih memperhatikan unsur utama di antaranya kesuburan tanah.

“Metode ini tak hanya berorientasi pada hasil produksi, melainkan juga proses. Proses inilah yang menjadi nilai lebih produk organik bagi konsumennya,” kata Gus Ipul yang berpasangan dengan Cawagub Puti Guntur Soekarno.

Karena kualitas yang dihasilkan produk organik lebih terjamin, harga hasil produk pertanian ini memang lebih menguntungkan bagi produsen. Sebab, para konsumen tak hanya menghargai hasil pertaniannya,tapi juga prosesnya yang memang panjang.

Saat ini, jumlah petani yang bergabung dalam pengolahan organik ini pun telah mencapai 400 orang. Jumlahnya akan terus bertambah. Menariknya, kualitas beras organik di Bondowoso telah diakui dunia. Hal ini dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat dari lembaga sertifikasi Control Union Certification, Belanda, terhadap beras organik Kabupaten Bondowoso.

“Kalau ini bisa diduplikasi petani lain, tentu akan sangat menguntungkan. Sebab, dengan sertifikat itu, maka peluang ekspor bisa cukup besar, bahkan bisa masuk ke pasar Eropa. Bukan hanya meningkatkan potensi materi, hal ini juga bisa meningkatkan hasil produksi di atas 25%,” kata wakil gubernur Jawa Timur dua periode ini.

Di sela acara ini, Gus Ipul meninjau langsung sawah yang yang ditanami padi organik. Dia memuji kualitas bulir padi yang lebih padat. Dia juga menyaksikan langsung proses pengemasan beras organik dengan mesin, tepat di samping penggilingan padi.

Mesin tersebut dioperasikan oleh mayoritas anak muda di kawasan ini. Setiap kemasan beras seberat 1 kilogram (kg) siap dijual langsung pascapengemasan langsungi. “Bukan hanya metodologinya, namun kita juga siapkan teknologinya. Ke depan, di sini lah peran anak muda ini bisa dimaksimalkan,” ujarnya.


Editor : Maria Christina

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network