JEMBER, iNews.id - Ratusan pelaku balap liar di Jember, Jawa Timur (Jatim) terjaring razia polisi. Sebagai hukuman, mereka harus bersimpuh di hadapan ibu sembari meminta maaf atas kesalahan yang diperbuat.
Ratusan remaja ini menangis saat mencium kaki orang tua di dalam masjid kantor Satlantas Polres Jember, Rabu (18/11/2020). Hukuman ini diberikan karena balap liar yang dilakukan remaja ini telah membuat orang tua gundah dan juga merugikan orang lain.
Setelah meminta maaf, secara spontan ratusan remaja inipun sujud di hadapan ibu dan ayah. Tak ayal tangis haru pun pecah dari orang tua masing-masing.
Setelah mencium kaki orang tuanya, mereka diminta untuk membuat surat keterangan tidak melakukan aksi balap liar lagi, berikut menyerahkah fotokopi BPKB dan STNK. Selanjutnya sepeda motor telah diamankan polisi, dikembalikan kepada pelanggar.
Aksi balap liar anak-anak muda ini memang keterlalun, karena dilakukan tengah malam saat orang istirahat. Suara knalpot bising juga mengganggu perjalanan pengguna jalan lain.
Salah satu orang tua, Lina mengaku berterima kasih kepada polisi karena telah membuat anaknya jera dengan hukuman moral ini. Masalah ini menurutnya bukan kesalahan anak sepenuhnya, namun ada kelalaian orang tua dalam hal pengawasan dan pendidikan.
“Saya setuju dengan adanya hukuman ini, karena dapat menjadikan anak lebih baik,” katanya.
Sementara itu, Kasatlantas Polres Jember, AKP Jimmy Heryanto Hesiolan Manurung mengatakan, hukuman ini merupakan bentuk sanksi yang sangat pantas untuk mendidik pelanggar dari kalangan remaja. Dengan mencium kaki ibundanya, diharapkan mereka tidak lagi melakukan aksi serupa di kemudian hari.
“Cara ini mengajak masyarakat menyadari bahwa balap liar bukan tanggung jawab polisi semata tapi juga masyarakat. Rata-rata pelaku masih remaja,” katanya.
Dia mengajak semua pihak bahu-membahu mengajak gernerasi muda mengikuti kegiatan yang positif dan bukan dengan balap liar yang mempertaruhkan nyawa.
Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait