Gedung Internatio menjadi salah satu tempat di Surabaya sebagai saksi peristiwa 10 November. (Foto: tourism.surabaya.go.id)

JAKARTA, iNews.id - Tempat di surabaya sebagai saksi peristiwa 10 November ini menjadi tanda masyarakat Surabaya pernah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Lokasi-lokasi ini kini menjadi wisata sejarah.

Setelah proklamasi 17 Agustus 1945, Indonesia tidak bisa langsung menikmati kemerdekaan. Belanda yang berkutat dengan sekutu, masih berusaha mengambil alih kekuasaannya di Indonesia.

Pelabuhan Tanjung Perak merupakan salah satu pintu masuk sekutu dalam hal ini tentara Inggris. Masuknya Inggris ke Surabaya berujung pada perang besar 10 November 1945 antara arek Suroboyo melawan para tentara Inggris.

Momentum ini akhirnya diperingati sebagai Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November.  Peringatan ini juga untuk menghormati dan mengenang jasa para pahlawan yang gugur saat mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Di Surabaya banyak saksi bisu perjuangan rakyat Suroboyo. Berikut beberapa tempat yang menjadi saksi bisu perjuangan Arek Surobyo mempertahankan belenggu penjajahan, dikutip iNews.id dari berbagai sumber, Jumat (28/10/2022).

Tempat di Surabaya sebagai Saksi Peristiwa 10 November

1. Jembatan Merah

Jembatan Merah menduduki deretan pertama tempat di Surabaya sebagai saksi peristiwa 10 November. Ketika perang pecah, masyarakat yang tinggal di kawasan Jembatan Merah, sekitar Jalan Kembang Jepun, Bea Cukai, bersatu melawan sekutu di wilayah ini.

Jembatan ini mendapat namanya karena banyak darah pejuang yang tumpah di tempat ini. Saat itu kawasan Jembatan Merah merupakan wilayah penting bagi perkembangan perdagangan di Surabaya.

2. Gedung Internatio

Tidak jauh dari Jembatan Merah, ada sebuah bangunan dengan warna putih dan merah berdiri yang berdiri megah. Bangunan itu bernama Gedung Internatio. 

Gedung ini menjadi saksi bisu perang pada 30 Oktober 1945 yang berakhir dengan tewasnya perwira tinggi Inggris Brigadir Jenderal Aubertin Walter Sothern (AWS) Mallaby setelah meninggalkan gedung. 

Singkat cerita, kematian Brigadir Jenderal Mallaby menyulut peperangan pada 10 November 1945.

3. Hotel Majapahit

Sebuah kejadian fenomenal terjadi di Hotel Majapahit Surabaya. Sebelumnya hotel ini bernama Hotel Oranje, kemudian berubah menjadi Hotel Yamato saat Indonesia diduduki Jepang.

Hotel ini merupakan tempat bersejarah di kota Surabaya. Di sinilah terjadi peristiwa perobekan bendera Belanda menjadi Merah Putih.

Peristiwa ini bermula ketika Belanda mengibarkan bendera merah putih biru di atas hotel untuk memeringati hari lahir ratu Belanda. Kemudian arek Suroboyo yang marah menyobek kain bendera yang berwarna biru tersebut.

4. Benteng Kedung Kowek

Benteng ini menjadi tempat di surabaya sebagai saksi peristiwa 10 November. Terletak di dekat Jembatan Suramadu-Pantai Kenjeran, benteng ini dibangun sebagai markas pertahanan.

Setelah Belanda kalah, benteng tersebut diduduki oleh tentara Jepang. Namun, karena Jepang juga dikalahkan oleh pasukan sekutu, benteng tersebut akhirnya diduduki oleh Indonesia.

Selama perang 10 November, benteng ini menjadi markas pertahanan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan pasukan Sriwijaya.  Mereka berperang melawan musuh dengan menggunakan meriam yang masih disimpan oleh sisa-sisa peninggalan Belanda dan Jepang.  Banyak pejuang Indonesia tewas di benteng ini.

Di Benteng Kedung Cowek masih banyak peninggalan sejarah. Ada tempat menyimpan peluru, pistol laras panjang, dan sebagainya.

Nah itulah 4 tempat di surabaya sebagai saksi peristiwa 10 November.


Editor : Rizky Agustian

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network