Candi kedaton, salah satu tempat bersejarah di Jawa Timur. (foto: larismanis)

SURABAYA, iNews.id - Tempat bersejarah di Jawa Timur (Jatim) menjadi destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Destinasi ini tidak hanya menyuguhkan pemandangan alam atau arsitektur bangunan yang indah, tetapi juga menjadi edukasi dan sarana pengayaan tentang sejarah masa lalu di Jatim.  

Berdasarkan catatan, ada banyak tempat bersejarah di Jawa Timur yang bisa anda kunjungi, dari mulai situs-situs kerajaan masa lalu, hingga bangunan bersejarah peninggalan kolonial Belanda saat berkuasa di Indonesia. 

Berikut daftar tempat bersejarah di Jawa Timur yang cukup populer. 

Petirtaan Watugede

Petirtaan Watugede (Foto: masukik).

Petirtaan Watugede merupakan tempat bersejarah di Jawa Timur yang paling tua. Berdasarkan catatan sejarah, petirtaan Watugede dibangun pada masa Kerajaan Singasari. 

Petirtaan ini konon merupakan tempat pemandian para raja, termasuk Ken Dedes. Petirtaan ini ditemukan Belanda pada tahun 1925 dan dilakukan penggalian pada tahun 1931. 

Lokasinya berada di sebelah timur Stasiun Singosari, tepatnya di Desa Watugede, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Itu sebabnya, petirtaan ini dinamakan Petirtaan Watugede. 

Dikutip dari Superradio, petirtaan ini terbagi menjadi dua area, yakni kolam besar dan kolam kecil. Kolam besar bisanya digunakan untuk membuka aura dan mensucikan diri. Sedangkan kolam kecil dibawah pohon Lo merupakan tempat untuk penyatuan diri dan menyambung rasa dengan para leluhur dengan cara berdoa. 

Di kolam kecil tersebut juga terdapat sumur kecil yang sengaja dibuat agar mata airnya tidak tercampur dengan air lain yang berada disekitar kolam, karena banyak yang mempercayai bahwa air tersebut dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

Air dari petirtaan Watugede ini berasal dari sungai bawah tanah yang mata airnya berasal dari 3 gunung, yaitu Gunung Arjuno, Gunung Semeru, dan Gunung Bromo. Sehingga membentuk sungai bawah tanah yang besar sampai mengalir ke laut selatan.

Candi Jawi

Candi Jawi, salah satu tempat bersejarah di Jawa Timur. (Foto: IG @jawakuno).

Tempat bersejarah di Jawa Timur ini bisa menjadi pilihan anda untuk berwisata sejarah. Dikutip dari Wikipedia, Candi Jawi merupakan peninggalan Kerajaan Sungasari yang dibangun sekitar abad ke-13. Candi ini terletak di kaki Gunung Welirang, tepatnya di Desa Candi Wates, Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, sekitar 3 kilometer dari pusat kota Pandaan

Candi ini terletak di pertengahan jalan raya antara Kecamatan Pandaan-Kecamatan Prigen dan Pringebukan. Candi Jawi banyak dikira sebagai tempat pemujaan atau tempat peribadatan Buddha, tetapi sebenarnya merupakan tempat pendharmaan atau penyimpanan abu dari raja terakhir Singhasari, Kertanegara. 

Sebagian dari abu tersebut juga disimpan pada Candi Singhasari. Kedua candi ini ada hubungannya dengan Candi Jago yang merupakan tempat peribadatan Raja Kertanegara.

Pada Negarakertagama pupuh 56 disebutkan bahwa Candi Jawi didirikan atas perintah raja terakhir Kerajaan Singasari, Kertanegara, untuk tempat beribadah bagi umat beragama Siwa-Buddha. Raja Kartanegara merupakan seorang penganut ajaran sinkretisme Siwa-Buddha.

Candi Kedaton 

Candi kedaton, salah satu tempat bersejarah di Jawa Timur. (foto: larismanis)

Tempat bersejarah di Jawa Timur yang juga menjadi destinasi wisata yakni Candi Kedaton yang bermakna Candi Kedatuan. Di Indonesia terdapat tiga candi kedaton, dua di antaranya berada di Jawa Timur, yakni Candi Kedaton di Probolinggo dan Trowulan Kabupaten Mojokerto. 

Candi Kedaton Probolinggo yakni candi Hindu yang terletak di Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Candi ini berada sekitar 500 meter di sebalan selatan Pendopo Agung. 

Candi ini terletak di Desa Andung Biru, Tiris, Probolinggo, Jawa Timur. Candi Kedaton berbentuk lapik/batur, menghadap ke barat laut yang jarang terjadi di Pulau Jawa, kemungkinan Candi Kedaton menghadap Gunung Semeru atau ke puncak Gunung Hyang. 

Bangunan candi ini terbuat dari batu andesit. Candi ini merupakan jejak peningalan Kerajaan Pandanlaras yang merupakan kerajaan bawahan Majapahit. 

Sedangkan Candi Kedaton Trowulan merupakan batur (fondasi) struktur bata merah yang menyerupai candi yang terletak di Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Benteng Van Den Bosch 

Benteng Van Den Bosch di Ngawi. (istimewa).

Tempat bersejarah di Jawa Timur yang tidak bisa dilupakan yakni Benteng Van den Bosch. Benteng ini lebih dikenal sebagai Benteng Pendem, sebab, bangunannya lebih rendah dari tanah sekitar yang dikelilingi oleh tanah tinggai. Itu sebabnya, bangunan ini tampak seperti terpendam. Orang-orang pun menyebutnya sebagai benteng pendem. 

Bentang ini terletak di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi. Benteng ini memiliki ukuran bangunan 165 m x 80 m dengan luas tanah 15 Ha. Letak benteng ini sangat strategis karena berada di sudut pertemuan sungai Bengawan Solo dan Sungai Madiun. 

Berdasarkan catatan Wikipedia, benteng ini menjadi pusat pertanan Belanda di wilayah Madiun dan sekitarnya dalam perang Diponegoro (1825-1830). Saat itu, Ngawi menjadi salah satu pusat perdagangan dan pelayaran di Jawa Timur. 

Untuk mempertahankan kedudukan dan fungsi strategis Ngawi serta menguasai jalur perdagangan, Pemerintah Hindia Belanda membangun sebuah benteng yang selesai pada tahun 1845 yaitu Benteng Van Den Bosch. Benteng ini dihuni tentara Belanda 250 orang bersenjatakan bedil, 6 meriam api dan 60 orang kavaleri dipimpin oleh Johannes van den Bosch.

De Javasche Bank

De Javasche Bank. (Foto: google dianaraharjo).

Tempat bersejarah di Jawa Timur ini bisa memberi gambaran betapa majunya perekonomian Indonesia di masa Konolian Belanda. Berdasarkan catatan narasi sejarah, De Javasche Bank yang didirikan pada tahun 1828, merupakan bank Belanda yang berhasil berkembang dan merupakan cikal bakal bank sentral Indonesia di kemudian hari. 

Bank Belanda lainnya seperti Nederlandsch Indische Escompto Maatschapij, Maatschapij, Nederlandsch Indische Handelsbank, dan Nederlandsche Handel Maatschapij mulai beroperasi berturut-turut pada tahun 1857, 1864, dan 1883. De Javasche Bank oleh pemerintah Hindia Belanda diberi hak untuk melakukan monopoli dalam mengeluarkan uang yang semula pengedarannya ditangani atau diatasi oleh pihak pemerintah Belanda sendiri. Sejak itu bank tersebut terkenal sebagai bank sirkulasi atau bank of issue.

Saat ini De Javasche Bank (DJB) difungsikan Pemerintah Kota Surabaya sebagai museum. Museum ini memiliki tiga lantai dan menampilkan sejarah sistem perbankan di Indonesia, foto-foto lama dari Surabaya dan juga koleksi mata uang kuno. Tampilan museum dibagi menjadi tiga ruang yaitu Ruangan Koleksi Mata Uang Lama, Ruangan Koleksi dari Konservasi, dan Ruangan Koleksi Harta Budaya. 


Editor : Ihya Ulumuddin

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network