SURABAYA, iNews.id - Jumlah pasien sembuh Covid-19 di Jawa Timur (Jatim) bertambah 468 orang menjadi 20.016 atau setara 74,2 persen. Persentase kesembuhan ini membuat Jatim mampu bertahan melebihi persentase kesembuhan nasional bahkan internasional.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah pasien sembuh Covid-19 di tingkat nasional mencapai 89.618 orang atau 66,3 persen. Sedangkan di tingkat internasional sebesar 66,1 persen.
"Alhamdulilah, kabar baik terus datang bagi masyarakat Jatim. Jumlah kesembuhan semakin bertambah bahkan persentase kesembuhannya mampu melebihi nasional dan internasional," kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Sabtu (15/8/2020).
Khofifah berharap, tren kesembuhan ini bisa dipertahankan, diikuti turunnya kasus aktif yang masih dirawat dan kematian. "Terima kasih sekali lagi pada tenaga kesehatan, TNI-POLRI, serta para relawan dan masyarakat yang terus ikut kerja keras melawan Covid-19 di Jatim," katanya.
Selain angka kesembuhan Covid-19 yang tinggi, Jatim, kata Khofifah, kontraksi ekonomi Jatim juga terendah di Pulau Jawa. Selain itu, realisasi investasi Jatim juga tumbuh 59,2 persen YoY. Angka tersebut lebih tinggi dari angka nasional sebesar 1,8 persen.
"Jatim juga berhasil menekan angka PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Survei SMRC menunjukkan bahwa Jatim memiliki angka PHK yang terendah di Pulau Jawa, yakni hanya empat persen," ujarnya.
Atas capaian itu, Khofifah mengklaim Jatim sudah bergerak sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. Penanganan kesehatan (Covid-19) dan pemulihan ekonomi bisa dilakukan dengan baik.
"Penanganan kesehatan dan ekonomi terus kami seimbangkan, sehingga masyarakat Jatim tidak terpapar corona dan tidak terkapar karena PHK. Kami akan terus melakukan lompatan mengatasi krisis kesehatan dan ekonomi," ujarnya.
Tak hanya itu, Jatim saat ini terus berupaya menekan angka kematian akibat Covid-19. Di antaranya mulai dari relaksasi rumah sakit, audit terkait kematian, pembagian alat canggih High Flow Nasal Canul dan pengembangan terapi plasma konvalesens.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait