Gubernur Jawa Timur Soekarwo. (Foto: iNews.id/Ihya Ulumuddin)

SURABAYA, iNews.id - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo meminta petugas pelayanan dan pengamanan arus mudik lebaran 2018 menggunakan pendekatan humanis kepada pengguna jalan. Dia percaya, cara itu akan efektif menekan angka kecelakaan.

Soekarwo mengungkapkan, saat berkendara di jalan kebanyakan orang emosi karena keinginan saling mendahului. Maka saat itulah pendekatan humanis perlu dilakukan.

“Konsep partisipatoris lebih bisa diterima. Sebab pendekatan ini mengedepankan ajakan untuk terlibat memikirkan keselamatan bersama,” kata Soekarwo, Senin (11/6/2018).

Dia melanjutkan, cara-cara ini cukup sederhana dengan memberi pengertian kepada pengendara agar mampu mengendalikan emosi saat berkendara. Karena dalam berlalu lintas tidak hanya keselamatan diri sendiri, namun juga orang lain. “Tak berlu berteriak untuk mengingatkan. Cukup dengan melambaikan tulisan hati-hati pada pengguna jalan,” ucapnya.

Soekarwo juga mengimbau semua petugas pelaksana agar bisa menyelesaikan tugas pokoknya sehigga tidak mengakibatkan overlaping. Setiap perintah pimpinan harus jelas dan terukur terhadap setiap sektor. Koordinasi juga harus terus dilakukan selama di lapangan untuk mewujudkan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

“Matangkan koordinasi dan kumpulkan pimpinan antarsektor. Koordinasi juga antarposko dan tanam prioritas yang diutamakan, bukan penindakan tapi pelayanan,” ujar Soekarwo.

Dia membeberkan, berdasarkan data evaluasi angkutan lebaran 2017, angka kecelakaan sebanyak 873 kejadian atau naik 11,07% dibanding tahun sebelumnya (2016). Pemerintah berharap, tahun ini jumlah kejadian dan korban kecelakaan bisa ditekan semaksimal mungkin.

“Saya juga menyampaikan apresiasi pada berbagai pihak yang telah memberikan fasilitas mudik gratis. Semua pemudik bisa pulang dengan aman, tentunya juga dengan berpikir mengutamakan keamanan dan keselamatan bersama,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim Wahid Wahyudi mengatakan, sudah memeriksa kelaikan kendaraan di beberapa terminal. Tak hanya pengecekan kendaraan di dalam terminal saja, Dishub juga telah memeriksa kurang lebih 40.000 kendaraan, baik bus maupun truk di jalan raya. Hasilnya ada sebanyak 8.300 atau 21% yang melanggar aturan.

“Kami telah melarang kendaraan yang tidak layak untuk terus beroperasi. Jika mereka berani kami akan lakukan tindakan tegas,” kata Wahid.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network