JAKARTA, iNews.id – Tedak siten merupakan salah satu tradisi yang populer di kalangan para artis Indonesia. Mereka bangga menjalani upacara adat Jawa ini untuk sang buah hati.
Belum lama ini, pasangan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah melaksanakan tradisi tedak siten untuk anak pertamanya, Ameena Hanna Nur Atta. Mereka menggelar tradisi itu tepat pada perayaan tujuh bulan lahirnya Ameena, Minggu (25/9/2022) lalu.
Selain Atta dan Aurel, beberapa artis lain yang melakukan upacara adat ini antara lain Raffi Ahmad-Nagita Slavina untuk Rafathar Malik Ahmad dan Anang Hermansyah-Ashanty untuk Arsy Hermansyah.
Apa Itu Tedak Siten?
Melansir laman Peta Budaya Kemdikbud, tedak sinten adalah upacara adat yang dilakukan masyarakat Jawa, khususnya Jawa Tengah, sebagai peringatan untuk seorang bayi yang telah berusia 7 lapan (7x35 hari) kalender Jawa atau sekitar 7 hingga 8 bulan kalender masehi.
Upacara ini dimaknai sebagai rasa syukur atas kelahiran sang anak kepada Sang Pencipta. Tedak siten berasal dari kata tedhak dan siti. Tedhak artinya turun atau menginjak. Siti artinya tanah.
Jadi, arti dari tedak siten adalah turun ke tanah atau menginjak tanah. Makna lain tradisi ini adalah menghormati bumi sebagai tempat anak berpijak pertama kali.
Melalui tedak siten, orang tua berharap anaknya akan tumbuh sehat, mandiri, dan kuat menghadapi rintangan kehidupan.
Sejarah Tedak Siten
Tidak diketahui secara pasti siapa yang menciptakan atau memulai tradisi tedak siten pertama kali. Namun, upacara adat ini telah ada di lingkungan masyarakat Jawa sejak lama dan dilakukan secara turun temurun.
Daerah yang masih menjalankan prosesi adat ini adalah suku Jawa, seperti di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Masyarakat wilayah itu masih menjunjung tinggi adat istiadat Jawa, termasuk tradisi tedak siten.
Perlengkapan Tradisi Tedak Siten
Untuk melaksanakan tradisi ini, diperlukan sederet perlengkapan, antara lain:
1. Jadah tujuh warna
Jadah adalah makanan dari beras ketan yang dicampur parutan kelapa muda dan garam. Bahan-bahan tersebut lalu dikukus dan ditumbuk. Kemudian, jadah diberi tujuh warna, antara lain merah, putih, hitam, kuning, biru, merah muda, dan ungu.
2. Kurungan ayam
Anak akan dimasukkan dalam kurungan ayam yang sudah dihiasi berbagai benda, seperti alat tulis, cermin, buku, dan lain sebagainya. Proses ini menyimbolkan rintangan dan pilihan yang kelak dihadapi sang anak.
3. Nasi tumpeng dan ingkung pitik
Makna nasi tumpeng adalah pengharapan orang tua agar sang anak kelak berguna bagi keluarga dan orang di sekitarnya. Ingkung pitik (ayam kampung utuh) dijadikan simbol kemandirian.
4. Tangga
Perlengkapan selanjutnya adalah tangga (ondho) yang terbuat dari batang tebu. Makna dari tangga ini adalah langkah anak menjadi dewasa dan menjalani hidup dengan bahagia, beretika, dan bercita-cita.
5. Kembang setaman
Terdiri dari mawar, melati, dan kenanga. Makna kembang setaman adalah anak diharapkan memberi keharuman bagi diri sendiri, orang tua, dan lingkungan sekitar.
Kembang setaman sepaket dengan air dalam bokor (wadah), undhik-undhik (beras yang diwarnai dengan bahan alami), dan logam. Ketika acara berlangsung, air tersebut akan disebar dan anak-anak berebut logam yang dilempar.
Makna dari kegiatan ini adalah anak diharapkan kelak menjadi orang yang dermawan.
6. Jajanan pasar
Berbagai jenis jajanan pasar harus disediakan untuk nantinya dibagikan kepada tamu yang datang. Jajanan pasar memiliki makna pengharapan agar anak dapat bermanfaat bagi orang-orang di sekitarnya dan tidak menjadi benalu bagi lingkungannya.
7. Jenang bluwok
Berbahan dasar tepung beras yang dimasak agak kental. Jenang bluwok bermakna ujian dalam mengatasi kesulitan hidup.
Prosesi Tedak Siten
1. Membasuh Kaki
Prosesi pertama adalah membasuh kaki yang dibantu oleh orang tua. Maknanya, anak akan menapaki kehidupan dalam keadaan bersih dan suci.
2. Melewati Jadah
Selanjutnya, anak dituntun menginjak tujuh jadah berbagai warna. Prosesi ini bermakna permohonan agar anak selalu mendapatkan pertolongan dari Sang Pencipta dalam mengatasi berbagai kesulitan hidup.
Setiap warna jadah memiliki arti yang berbeda, merah, artinya keberanian anak untuk melangkah mengarungi kehidupan; kuning, artinya kekuatan lahir batin; putih, artinya kesucian; merah muda, artinya cinta kepada orang tua; biru, artinya ketenangan jiwa; hijau, artinya kesuburan dan lingkungan sekitarnya; dan ungu, artinya puncak atau kesempurnaan.
3. Menaiki Tangga
Anak akan menaiki tujuh anak tangga dari batang tebu. Prosesi ini bermakna anak yang terus menjalani kehidupan hingga mencapai puncak. Bantuan orang tua melambangkan dukungan dari keluarga. Anak diharapkan tidak pantang menyerah meraih cita-cita.
4. Masuk Kurungan
Anak dimasukkan dalam kurungan ayam yang telah diberi beberapa benda. Kemudian, benda-benda tersebut akan dipilih dan diambil sang anak. Ritual ini bermakna pilihan atas profesinya ketika dewasa kelak.
5. Menyebar Udhik-udhik
Udhik-udhik atau logam yang telah dicampur air dan kembang setaman disebarkan kepada anak-anak atau orang yang datang. Maknanya agar anak senang berbagi kepada orang-orang sekitar yang membutuhkan.
6. Memandikan Anak
Anak dimandikan orang tuanya dengan air yang telah dicampur kembang setaman. Prosesi ini melambangkan sang anak yang membanggakan dan memberi keharuman pada diri sendiri dan keluarganya.
7. Mendandani Anak
Urutan terakhir adalah mendandani anak dan mengenakannya pakaian yang bagus. Arti dari prosesi ini adalah anak diberi jalan kehidupan yang lancar dan mampu menjaga nama baik diri sendiri dan keluarga.
Itulah ulasan mengenai upacara adat tedak siten. Semoga menambah pengetahuan Anda, ya!
Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait