LAMONGAN, iNews.id – Sebanyak 3.700 hektare tanaman jagung di Lamongan, Jawa Timur (Jatim) yang masih berumur satu bulan diserang hama ulat grayak. Ulat menyerang ladang petani di tiga desa di Kecamatan Brondong.
Petani sudah tiga kali menggelar semportan massal untuk mengatasi hama ulat ini. Bahkan langkah ini sudah menelan biaya mencapai Rp1 miliar.
Sayangnya, cara tersebut tak membuahkan hasil. Kondisi ini diperparah dengan adanya serangan hama tikus.
Ulat asal Amerika ini menyerang tanaman jagung yang masih berumur 12 hari. Ulat graya tidak hanya menghabiskan daun namun juga merusak batang tanaman jagung.
BACA JUGA: 237 Hektare Padi dan Jagung Gagal Panen, Petani Kendal Rugi Ratusan Juta Rupiah
Salah satu lahan tanaman jagung yang mendapatkan serangan terparah terjadi di desa Sendang Rejo, Kecamatan Brondong.
Ratusan petani desa setempat dibantu petugas Dinas Pertanian Kabupaten dan provinsi serta dibantu petugas Polsek Brondong berramai-ramai menuju lahan tanaman jagung. Sebagian petani berburu ulat, selebihnya melakukan penyemprotan massal, Minggu (26/1/2020).
Mereka menyemprot pertisida dengan air sesuai takaran.
BACA JUGA: Pasokan Air Irigasi Lancar, Panen Jagung Petani Meningkat
Jika serangan hama ini tak kunjung diatasi, diperkirakan petani di 10 desa di kecamatan brondong terancam gagal panen. Kerugian juga bisa mencapai puluhan miliar rupiah.
Menurut Kepala UPT Dinas Pertanian Kecamatan Brondong, Khamim, ulat ini menetas berkali-kali. Maka dari itu, penyemprotan tak bisa dilakukan sekali.
“Penyemprotan harus bertingkat karena dalam satu batang jagung saja, ulat bisa menetas berkali-kali,” katanya.
Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait