SURABAYA, iNews.id - Bunga Tabebuya di Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), yang tengah viral mendapat apresiasi positif dari berbagai pihak. Sejak tiga terakhir ini misalnya, tanaman yang mirip bunga sakura di Jepang ini memenuhi laman facebook dan instagram.
Pujian terus berdatangan atas Bunga Tabebuya. Tak hanya itu, masyarakat pun berharap konsep penghijuan indah ini terus ditambah.
"Ini (Tabebuya) indah sekali. Tak hanya sedap dipandang. Bunga ini juga bisa menghadirkan ketentraman jiwa. Karena itu kami mengapresiasi ide Bu Risma (Walikota Surabaya, Tri Rismaharini)," kata aktivis perempuan Agatha Retnosari saat dikonfirmasi di Kota Surabaya, Jatim, Kamis (29/11/2018).
Menurut Agatha, di tengah kehidupan warga metropolitan yang terkadang keras, keberadaan bunga-bunga tersebut sungguh menenteramkan jiwa, bisa mengurangi tingkat stres karena tekanan pekerjaan.
Politisi PDIP ini mengatakan, terawatnya taman dan pohon-pohon di Surabaya juga merupakan wujud pembangunan kota berwawasan lingkungan. Agatha lantas teringat dengan kiprah Presiden pertama RI, Ir Sukarno, yang sangat menghargai tanaman.
"Bung Karno mencintai tanaman, karena masa kecilnya yang dekat dengan alam. Dalam buku otobiografinya, dikisahkan bagaimana Bung Karno di masa kecil dan teman-temannya sangat senang bila sebuah pohon tumbuh. Mereka biasa bermain dari dedaunan di pohon tersebut," katanya.
"Sewaktu dibuang ke Ende oleh pemerintahan kolonial, Sukarno menghabiskan banyak waktu untuk berpikir tentang negara di bawah pohon sukun. Ketenangan hati berada di teduhnya pepohonan membuat Sukarno mampu menelurkan banyak gagasan besar tentang republik ini," imbuhnya.
Karena itu, aneka tanaman sejenis harus diperbanyak. Apalagi bagi kota sebesar Surabaya dengan penduduk yang begitu padat. "Jumlah penduduk Surabaya 3 juta lebih. Tetapi saat siang bertambah menjadi 5 juta. Sebab, ada tambahan pekerja dari daerah sekitar. Maka, perlu banyak ruang untuk relaksasi warga," katanya.
Bagi Agatha, Ruang terbuka hijau dan penyebaran tanaman cantik di Surabaya menjadi salah satu oase bagi warga untuk melepas beragam tekanan hidup khas masyarakat urban.
"Jika tak ada ruang untuk mengambil jeda di tengah kompetisi yang keras, tingkat stres warga akan meningkat. Masyarakat menjadi tidak bahagia, keluarga tidak bahagia, ujung-ujungnya anak-anak dirugikan," kata anggota Komisi E DPRD Jatim ini.
Seperti diketahui, sepekan terakhir, foto jalanan di Surabaya dengan bunga berguguran bak di Jepang viral di media sosial. Bunga warna pink, putih, dan kuning itu berasal dari pohon Tabebuya dari Brazil. Pohon ini diambil dari petani di Malang dan Blitar, lantas dibudidayakan di Surabaya.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait