LUMAJANG, iNews.id - Satuan Tugas (Satgas) Semeru mengaku belum diajak berkoordinasi terkait syuting sinetron di lokasi pengungsian. Sebelumnya sang produser sempat mengklaim telah mengantongi izin dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang.
Komandan Pusat Pengendali Operasi Satgas Semeru, Mayor Inf Muhamad Tohir mengakui, pihaknya belum menerima informasi dan belum berkoordinasi dengan pihak studio Verona Pictures selaku rumah produksinya.
Dia mengaku tidak ada koordinasi dengan pihak Komandan Satgas terlebih dahulu, saat pelaksanaan syuting sinetron di posko pengungsian. Apalagi saat ini Gunung Semeru masih dalam status tanggap darurat bencana.
"Yang bersangkutan belum berkoordinasi dengan saya. Dan ini prosedur yang disalahi oleh yang bersangkutan," ucap Muhammad Tohir melalui pesan singkat, pada Kamis pagi (23/12/2021).
Menurutnya, proses syuting berjudul Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM), tersebut diakui berlangsung pada Selasa 21 Desember 2021 di posko pengungsian di Lapangan Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
"Saya mendapat info syuting film kemarin di Penanggal, sudah mendapat acc Bupati Lumajang, tapi dengan catatan koordinasi dengan Dansatgas," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, video sebuah kegiatan syuting sinetron di pos pengungsian Lapangan Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Lumajang beredar di media sosial. Sontak saja aksi syuting sinetron di lokasi pengungsian ini dikecam sejumlah pihak, termasuk dari relawan.
Mereka dianggap tidak memiliki empati dan memanfaatkan momentum di tengah bencana. Bahkan suara keras juga dilantangkan relawan lokal bencana Sukaryo atau yang akrab disapa Cak Yo.
"Ketika kami relawan lokal yang tidak punya nama untuk membantu saudara sendiri penuh dengan drama. Sekarang lokasi pengungsian justru dijadikan lokasi syuting sebuah drama. Ini bencana bukan drama, jangan jadikan bencana sebuah drama," kata Cak Yo.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait