Kapolres Jombang AKBP Agung Marlianto. (Foto: iNews/Mukhtar Bagus)

JOMBANG, iNews.id – Aksi nekat ibu yang mencoba bunuh diri dengan meminum racun setelah sebelumnya meracuni ketiga anaknya di Jombang, Jawa Timur (Jatim), Selasa, 16 Januari 2018, ditengarai dipicu oleh prahara rumah tangganya. Pelaku, Evi Suliastin Agustin (26) diduga depresi karena suaminya F menikah lagi.

Kapolres Jombang AKBP Agung Marlianto memaparkan, menurut keterangan keluarga Evi dan hasil pemeriksaan suaminya Mohamad Fakihudin, sudah tiga tahun terakhir rumah tangga mereka tidak harmonis. Suami Evi yang diketahui sebagai pengasuh salah satu pondok pesantren, tidak pernah lagi berkunjung ke rumahnya di Desa Karobelah, Kecamatan Mojoagung sehingga membuat Evi kecewa.

“Pengakuan dari suami ibu ini, memang tiga tahun terakhir ini hubungan mereka agak renggang. Ditambah, untuk informasi, ibu Evi ini adalah istri kedua sementara istri pertama sudah meninggal. Sang suami memutuskan menikah lagi. Inilah yang menambah kekecewaan ibu Evi ini yang mungkin menjadi pemicu aksi nekatnya,” ungkap AKBP Agung Marlianto, Selasa, 16 Januari 2018.

Informasi yang dihimpun, suami Evi, Mohamad Fakihudin atau biasa dipanggil Gus Din, merupakan pengasuh sebuah pondok pesantren di Jombang. Beberapa tahun lalu, dia menikahi Evi secara siri. Dari hasil pernikahan ini, keduanya dikaruniai tiga orang anak, masing-masing SMS (6); BVUAQ (4), dan UF (4 bulan). Namun, dalam perjalanan waktu, rumah tangga keduanya terkena prahara hingga akhirnya mereka memilih berpisah. Evi tinggal di Desa Karobelah sedangkan Fakihudin memilih menetap di Mojoagung.

Kendati demikian, Fakihudin masih kerap berkunjung dan memberi nafkah untuk ketiga anaknya. Tetapi, lambat laun kondisi itu berubah. Dia mulai jarang lagi berkunjung untuk sekadar melihat kondisi ketiga anaknya. Malah, belakangan muncul kabar, Fakihudin menikah lagi dengan seorang perempuan asal Nganjuk. Akibatnya, Evi kecewa dan depresi.


Selasa pagi, 16 Januari 2018, Evi ditemukan tergeletak di kamar mandi rumahnya dalam kondisi kritis. Sementara tiga anaknya, masing-masing SMS (6), BVUAQ (4), dan UF (4 bulan) sudah tidak bernyawa dengan mulut berbusa. Kuat dugaan ketiga korban tewas setelah diminumi obat serangga oleh Evi. Setelah itu, Evi berusaha bunuh diri dengan meminum racun itu.

Amarah pada Pasangan

Ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel mengatakan, kasus ibu yang berusaha bunuh diri dengan minum racun setelah meracuni tiga anaknya hingga tewas, mengingatkannya pada kasus-kasus yang masuk ke Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI). Mereka menyebutnya sebagai segitiga maut, yakni perceraian, perebutan kuasa asuh, dan penutupan akses oleh salah satu orang tua sehingga anak tidak lagi bisa berinteraksi dengan orang tuanya yang lain.

Seiring meningginya kasus perceraian, perebutan kuasa asuh yang diwarnai amarah antarorang tua juga semakin tinggi. Hasil riset Myrna Dawson, peneliti asal Kanada menyebutkan, perebutan kuasa asuh meningkatkan potensi terjadinya filicide atau pembunuhan terhadap anak oleh orang tuanya yang didorong oleh dendam atau sakit hati terhadap pasangan atau mantan pasangan. Apalagi jika orang tua diketahui mengidap kelainan psikologis tertentu.

“Barangkali, di situ benang merah pada kasus Jombang yang sangat memilukan ini. Amarah pada pasangan atau mantan pasangan membuat pelaku gelap mata. Dibutuhkan kerja polisi untuk menyelidiki kasus ini,” kata Reza.


Editor : Maria Christina

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network