SURABAYA, iNews.id – Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) membuka donasi Alat Pelindung Diri (APD) untuk umum. Langkah ini diambil menyusul stok APD yang menipis. Hasil kalkulasi pihak RSUA, stok APD yang tersisa hanya cukup untuk dua hari ke depan.
Sejumlah APD tersebut antara lain hazmat; masker N95; kacamata pengaman; sarung tangan; hingga topi proteksi. Hingga saat ini seluruh kebutuhan APD tersebut menipis, terutama untuk masker N95 dan sarung tangan.
Juru Bicara Satgas Corona RS Unair, dr Alfian Nur Rasyid SpP mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan kebutuhan APD kepada pemerintah daerah. Harapannya, ada suplai untuk semua kebutuhan APD tersebut.
“Kami sudah laporkan kondisi ini ke Pemprov Jatim dan Kota Surabaya. Mudah-mudahan, sebelum dua hari habis ada pasokan lagi. Di luar itu, tim kami juga bekerja mencari APD. Di mana saja, termasuk membuka donasi dari masyarakat. Alhamdulillah banyak yang respon,” katanya, Sabtu (28/3/2020).
Alfian mengatakan, banyaknya kebutuhan APD lantaran jumlah pasien covid-19 yang terus bertambah. Saat ini misalnya, tiga ruang isolasi RSUA telah penuh terisi oleh pasien rujukan covid-19, sehingga tenaga medis juga bertambah.
“Jumlah tim medis kita ada lebih dari 150 orang. Itu terdiri dari dokter dan perawat. Jadi kebutuhannya memang banyak sekali,” katanya.
Sementara itu, mengantisipasi kemungkinan buruk dalam dua hari ke depan (tidak ada APD), pihak RSUA sudah meminta kepada seluruh tim medis untuk berhemat. Untuk masker misalnya, seluruh tim medis diminta untuk tidak membuang, bila memang kondisinya masih bagus.
“Jadi, ini sudah pesenkan ke teman-teman. Masker itu bukan sekali pakai. Selama masih bagus. Boleh 3 hari sampai satu minggu,” katanya.
Diketahui, RSUA bukan satu-satunya rumah sakiti rujukan covid-19 yang kekurangan APD. Di RS PHC Surabaya, problem sama juga terjadi. Bahkan, akibat kelangkaan APD tersebut, tim medis rumah sakit milik Pelindo III ini menggunakan jas hujan.
Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait