JAKARTA, iNews.id – Kapal perang terbaru milik TNI Angkatan Laut (AL), KRI Brawijaya-320, resmi disambut di Dermaga 107 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Senin (8/9/2025). Acara penyambutan ini dipimpin langsung oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin dan dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara.
Dikutip dari keterangan TNI AL, Senin (15/9/2025) acara penyambutan kapal perang tersebut dihadiri Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali dan Panglima Komando Armada RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata.
KRI Brawijaya-320, yang disebut sebagai kapal tempur terbesar di Asia Tenggara itu, menambah kekuatan alat utama sistem pertahanan (alutsista) TNI.
Kedatangannya dari Italia ke Indonesia menjadi simbol semangat juang dan tekad tinggi dalam memperkuat pertahanan laut nasional.
Spesifikasi KRI Brawijaya-320
Kapal perang fregat terbesar di Asia Tenggara, KRI Brawijaya-320 diproduksi oleh pabrikan asal Italia, Vincanteri. Kapal ini memiliki panjang 143 meter dan mampu melaju dengan kecepatan maksimum hingga 32 knot.
Sebagai kapal perang multifungsi, KRI Brawijaya-320 dilengkapi dua geladak modular, yakni geladak tengah (amit modular) dan geladak buritan (AFT modular). Geladak tengah dapat menampung empat kontainer berukuran 20 FET, sementara geladak buritan mampu menampung lima kontainer dengan ukuran yang sama.
Kapal ini memiliki daya jelajah hingga 5.000 nautical mile dan dirancang untuk menghadapi peperangan dalam empat dimensi, yakni antiudara, antikapal permukaan, antikapal selam dan peperangan elektronika.
Untuk pertahanan udara, KRI Brawijaya dilengkapi sistem peluncur vertikal VLS Sliver A50 dan rudal Aster 15/30. Di sisi senjata permukaan, kapal ini dipersenjatai meriam Leonardo kaliber besar 127 mm.
Sedangkan untuk peperangan bawah air, kapal ini memiliki sistem peluncur torpedo B515 yang mampu menembakkan beberapa torpedo sekaligus.
Tak hanya itu, KRI Brawijaya juga dirancang untuk mendukung operasi pasukan khusus dan misi intelijen.
Menteri Pertahanan Syafrie Samsudin menyampaikan bahwa kapal ini merupakan bagian penting dari strategi penguatan TNI yang disebut sebagai perisai trisula Nusantara.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait