Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. (Foto: iNews/Yudha Prawira)

SURABAYA, iNews.id – Pemakaman tujuh jenazah pelaku bom bunuh diri masih belum ada kejelasan hingga Jumat (18/5/2018). Lokasi yang telah ditentukan di pemakaman umum Putat Jaya, Sawahan, Surabaya, Jawa Timur (Jatim), ditutup kembali oleh warga yang menolak.

Bukan hanya kepolisian, namun Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga dibuat bingung untuk menentukan lokasi pemakaman tujuh pelaku pengeboman.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku sudah mendengar adanya penolakan warga dan pemasangan spanduk menolak pemakaman jenazah terduga teroris di lokasi TPU.

“Malam itu saat ada penolakan saya dihubungi salah satu polisi yang menanyakan soal penolakan warga. Saya jawab, pak saya ga berani, gesekannya besar. Kalau sudah gesekan dengan masyarakat susah juga saya,” kata Risma, Jumat (18/5/2018).


Dia melanjutkan, menindaklanjuti persoalan tersebut, sudah menyurat kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk menanyakan kasus seperti ini fatwanya seperti apa.

“Jika sudah ada fatwa MUI, saya baru bisa berkomunikasi dengan warga dan menjelaskan seperti apa fatwanya. Sekarang ini saya masih menunggu fatwa MUI, karena ada sebagian warga yang menolak,” ujarnya.

Penolakan bukan hanya datang dari warga di lokasi pemakaman umum Putat Jaya, yang merupakan tanah milik Negara. Namun juga dari warga Dukuh Tembok, Gang V, tempat asal pelaku bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018).

Petugas keamanan Kampung Tembok Dukuh Gang V, Arnopld Duscondo mengakui, ada sebagian warga yang menolak jenazah Dita dan keluarganya di Pemakaman Islam Tembok.

“Saya tidak tahu, namun saya dengar warga RW 1 menolak pemakaman di sini. Saya dengar ada pertemuan tertutup yang membahas soal itu,” ujarnya.

Pro dan kontra penolakan pemakaman itu ditakutkan menjadi persoalan di kemudian hari. Alasan warga menolak, sebagai efek jera atas aksi terorisme yang membuat banyak orang menderita. Selain itu, penolakan pemakaman di lokasi tempat tinggal terduga teroris agar perilakunya tidak di tiru orang lain.

Rencananya, jenazah Dita dan keluarganya akan dimakamkan bersama pelaku bom bunuh diri lainnya di Pemakaman Putat Jaya, Sawahan, namun masih menunggu kejelasan sebab di lokasi itu juga ada penolakan dari warga setempat.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network