Peninggalan Kerajaan Kediri yang diruntuhkan oleh Ken Arok. (Foto: istimewa)

DIKISAHKAN, Kerajaan Singasari muncul berkat Ken Arok. Ken Arok berhasil mengkudeta Tunggul Ametung sebagai penguasa Tumapel, akhirnya melakukan pemberontak ke Kerajaan Kediri.

Kala itu, Kerajaan Kediri dipimpin Kertajaya yang dikenal sebagai raja pemeras dan perampas hak rakyatnya. Dari sanalah akhirnya Ken Arok mencoba melakukan pergerakan bawah tanah memberi perlawanan ke Kerajaan Kediri.

Sebelum melakukan pemberontakan, Ken Arok melakukan strategi cerdik. Dikisahkan dalam buku Hitam Putih Ken Arok dari Kejayaan hingga Keruntuhan karya Muhammad Syamsuddin, Ken Arok mengirimkan para agen ke masyarakat Kerajaan Kediri.

Ya, para agen ini ditugasi untuk mempengaruhi masyarakat di Kediri yang kala itu mayoritas menganut agama Hindu. Dari provokasi hingga pengaruh perlahan-lahan pun diberikan kepada rakyat Kediri kala itu.

Strategi yang dirancang dan dimainkan Ken Arok dikenal sangat rapi sehingga tokoh agama terpengaruh. Di sisi lain, sifat Raja Kertajaya yang masih tamak dan mengklaim sebagai Tuhan dan minta disembah, termasuk oleh kaum brahmana dimanfaatkan betul oleh Ken Arok.

Melalui para agen-agen ini, Ken Arok mendapatkan informasi ketidaksukaan kaum brahmana terhadap Raja Kertajaya. Di sisi lain Ken Arok adalah pribadi yang begitu menghormati brahmana. Bahkan dia mendapat gelar dari kaum brahmana saat berinteraksi dengan sang guru Lohgawe dan teman-temannya.

Selanjutnya kaum brahmana bersekutu dengan Ken Arok. Kaum brahmana dari Kediri mendirikan sebuah padepokan persekutuan di Tumapel, di bawah pimpinan Ken Arok.

Kaum brahmana Kediri merasa posisinya mulai terancam dengan kebengisan Raja Kertajaya. Ken Arok kemudian mengalihkan dukungan kaum brahmana dari Tumapel.

Gayung dukungan ini pun disambut oleh Ken Arok yang semakin semangat memberikan perlawanan ke Kediri. Dengan merapatnya kaum brahmana ke Tumapel menjadikan Ken Arok punya dalih untuk menginvasi Kediri. 

Tentu yang dimaksud Ken Arok yakni menyelematkan ajaran agama yang dipegang oleh kaum brahmana dan umat Hindu, yang mulai dilecehkan oleh Raja Kertajaya.

Perlawanan Ken Arok dimulai dengan menghentikan pengiriman upeti ke Kerajaan Kediri. Hal ini membuat Kertajaya marah dan mencap Tumapel di bawah Ken Arok melakukan pembangkangan ke Kediri. 

Kertajaya pun akhirnya mulai memandang Ken Arok dan kekuatannya sebagai ancaman bagi Kediri. Taktik pun dirancang untuk menaklukkan sepenuhnya Kerajaan Kediri. Dengan dukungan kaum brahmana dan rakyatnya, Ken Arok mengambil nama Bathara Guru untuk misi penyerangan Kerajaan Kediri.

Perang pun akhirnya tak terelakkan. Kedua kubu berperang di wilayah Genter. Di sinilah menjadi adu bukti kekuatan antara Ken Arok dari Tumapel dan Kertajaya dari Kerajaan Kediri.

Di perang ini dikisahkan dua panglima andalan Kerajaan Kediri, yakni Mahesa Wulungan dan Geber Baleman, tewas di tangan Ken Arok dan tentaranya. Prajurit Kediri pun langsung kocar-kacir dengan tewasnya dua komandan tertinggi mereka. Tak sedikit prajurit Kediri yang tewas. Sedangkan sisa pasukan Kediri yang selamat, melarikan diri.

Sementara itu, Raja Kertajaya melarikan diri ke candi atau tempat para dewa. Namun beberapa sumber menyatakan Kertajaya turut tewas dalam perang tersebut. Raibnya Kertajaya membuat riwayat Kerajaan Kediri tamat pada 1222.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network