TRENGGALEK, iNews.id – Setelah sempat terputus total akibat longsor tebing, jalur utama Trenggalek-Ponorogo melalui Desa Nglinggis, Kecamatan Tugu di Kilometer (Km) 16 kembali dibuka. Meski masih menerapkan mekanisme buka tutup, yakni antre dan bergiliran, kendaraan roda empat sudah bisa melintas.
"Mulai pagi ini jalur (Trenggalek-Ponorogo) sudah bisa dilalui. Namun masih buka tutup," ujar Kapolsek Tugu Trenggalek, Iptu Bambang Purwadi kepada wartawan, Minggu (26/8/2018).
Longsor di Km 16 berlangsung mulai Jumat (24/8/2018). Material tanah setebal satu meter dan lebar 20 meter menimbun badan jalan. Sementara dari tebing setinggi 50 meter, bongkahan batu tak henti berjatuhan. Akibatnya jalur utama kawasan selatan itu ditutup total.
Material longsor disingkirkan dengan tiga unit alat berat. Pada Sabtu sore (25/8/2018) jalur dibuka kembali. Namun tidak berlangsung lama terjadi longsor susulan.
"Pukul 12.00 malam jalur kembali ditutup total. Karena terjadi longsor susulan dimana batu batu terus berjatuhan," kata Bambang.
Selain membersihkan sisa material longsor, sejumlah pekerja di Km 16 juga menggarap terasering. Proyek terasering pada permukaan tebing setinggi 50 meter itu sebagai solusi permanen pencegahan longsor.
Terkait lalu lintas dengan sistem buka tutup, Bambang mengimbau pengguna lalu lintas untuk tetap menjaga kewaspadaan. Pengguna jalan juga diharapkan menaati antrean.
"Sebab dengan sistem buka tutup tentu harus tertib antre," ujarnya.
Editor : Himas Puspito Putra
Artikel Terkait