MOJOKERTO, iNews.id – Hari pertama masuk pascalibur semester, para siswa sekolah dasar (SD) Kranggan I, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto, Jawa Timur (Jatim) harus memupus niatnya belajar. Mereka tidak bisa belajar karena gedung sekolah disegel oknum yang mengaku sebagai ahli waris pemilik lahan di atas bangunan sekolah tersebut.
Akibatnya aktivitas belajar mengajar diliburkan. Para siswa yang sudah bersemangat terpaksa pulang kembali ke rumah dengan wajah kecewa.
Oknum yang mengaku ahli waris Saleh Sujono memasang spanduk warna merah berukuran besar yang menuliskan pesan sekolah di nonaktifkan hingga ada kejelasan penyelesaian sengketa lahan di gerbang pintu masuk. Selain itu, pintu belakang dan rumah penjaga sekolah ikut disegel dengan menggunakan gembok.
Siswa dan sejumlah wali murid mengaku tidak tahu menahu terkait persoalan sengketa lahan di sekolah. “Tidak tahu ada masalah apa, tidak ada pemberitahuan,” ucap Mardian, seorang wali murid.
Tak hanya siswa, sejumlah guru juga tertahan di pintu gerbang karena tidak dapat masuk ke sekolah. “Selama ini tidak pernah ada penyegelan, baru ini saja,” ujar Abdul Rohman, guru SD Kranggan I.
Dia mengatakan, informasi yang diterimanya penyegelan sekolah oleh anak dari ahli waris lahan pada Selasa (02/01/2018) dini hari. Selama ini persoalan sengketa lahan masih berproses di pengadilan dan belum ada keputusan. “Sebenarnya kalau penyegelan seperti ini cacat hukum, karena belum ada keputusan apapun. Hasil rapat komite dan paguyuban sekolah dengan Dinas Pendidikan, kami menetapkan hari ini tidak libur, tapi murid tetap belajar di rumah,” tuturnya.
Pihak sekolah dikabarkan tengah mengadakan pertemuan dengan dinas pendidikan untuk negosiasi mencari jalan keluar terbaik untuk aktivitas belajar mengajar. Khususnya anak didik kelas VI yang dua bulan lagi akan menempuh ujian akhir.
Di lokasi sekolah saat ini juga berjaga personel TNI dan Polri untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait