SITUBONDO, iNews.id – Sejumlah warga yang terdampak bencana banjir bandang di Desa Sumberwaru dan Sumberanyar, Kabupaten Situbono, Jawa Timur, mulai terserang sakit penyakit. Rata-rata mereka mengalami gejala flu, sesak nafas, diare hingga gatal-gatal pada kulit. Petugas kesehatan dari Puskesmas setempat pun diterjunkan untuk membantu mencegah penyebaran penyakit.
Pemeriksaan kesehatan itu diberikan kepada semua warga, mulai dari balita, anak-anak, orang dewasa hingga lansia. Selain pemeriksaan kesehatan, petugas medis juga memberikan bantuan obat gratis. Warga korban bencana juga dibantu secara psikologis agar tidak terganggu kesehatan fisik dan mentalnya setelah mengalami musibah tersebut.
“Kami melayani pemeriksaan kesehatan warga. Sejauh ini ada beberapa yang kesehatannya terganggu dan kami langsung berikan obat,” ujar Kepala Puskesmas Banyuputih, Muhid Nur, Jumat (9/3/2018).
Pantauan iNews, ratusan warga lainnya bergotong royong untuk membersihkan lumpur dan sisa banjir. Secara swadaya dengan menggunakan peralatan seadanya, mereka membersihkan rumah dan memperbaiki perabotan yang rusak. Saat bencana terjadi, tercatat sekitar 164 rumah warga di dua desa itu terendam luapan banjir bandang.
Beberapa rumah yang hanya menyisakan kayu akibat terjangan banjir terpaksa dirobohkan agar tidak membahayakan. Selain warga, aktivitas gotong-royong itu juga dibantu petugas gabungan tanggap darurat dari BPBD, Tagana, dan TNI/Polri. Di sepanjang permukiman warga, tampak sejumlah dokumen dan berkas penting, serta perabotan dijembur di halaman rumah.
Tampak Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto ikut turun langsung ke lokasi bencana dan menyapa para warganya. Bupati juga memberikan sejumlah bantuan bagi korban terdampak bencana. “Kami masih mendata korban bencana banjir bandang. Bila sudah, kami akan langsung turunkan bantuan melalui dana darurat bencana,” kata Dadang.
Dia menuturkan, bantuan sembako dan air bersih juga sedang dipersiapkan untuk segera distribusikan bagi warga di dua desa tersebut. Selain melihat langsung kondisi warganya, bupati juga memantau kondisi sungai yang meluap dan menyebabkan terjadinya banjir bandang.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait