Suasana deklarasi anti-HTI yang dirangkaikan dengan Pengajian Akbar Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H. (Foto: iNews.id/Ihya Ulumuddin)

SURABAYA, iNews.id - Ratusan warga Kota Surabaya lintas organisasi masyarakat (Ormas) mendeklarasikan diri menolak berkembangnya paham Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Jumat (28/12/2018) malam. Ormas yang tergabung dalam Islam Rahmatan Lil Alamin (Rahmah) ini menilai, keberadaan HTI bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 sehingga harus diberangus.

Pengasuh Jamiyah Istighotsah Nur Muhammad Gus Maftuch mengatakan, deklarasi Rahmah merupakan bentuk kegelisahan dalam menyikapi situasi politik saat ini. Sebab, kondisi masyarakat sudah bergeser dari nilai-nilai keagaamaan. Tak hanya itu, kecintaan masyarakat kepada negara dinilai juga mulai luntur.

"Semoga dengan deklarasi Rahmah ini diberikan keberkahan dan kasih sayang. Kami Islam Rahmatan Lil Alamain adalah Islam autentik yang selalu berpedoman kepada yang diteladankan Nabi Muhammad SAW," ujarnya.

Menurut Gus Maftuch, kesuksesan teladan Nabi Muhammad SAW dalam mengemban lima peran profetik yakni, sebagai Syahidan, Mubasysyran, Nadziran, Da'iyanila Allah dan Sirajan Muniran.

"Oleh sebab itu, kami menolak berkembangnya paham HTI di Indonesia karena bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945," katanya.

Pada deklarasi Rahmah ini, pihaknya juga mendukung calon pemimpin Negara yang telah nyata kerjanya. "Tentu yang menomorsatukan kepentingan bangsa dan negara serta peduli kepada Pondok Pesantren (ponpes)," ucapnya.

Kabag Kesra Kota Surabaya Imam Siswandi yang hadir mewakili Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, mengpresiasi deklarasi tersebut. Dia berharap, deklarasi itu meneguhkan semangat nasionalisme warga bangsa, utamanya masyarakat Surabaya.

Tak lupa, dia juga berpesan kepada para pimpinan ormas untuk turut menjaga situasi kondusif Surabaya. "Tema acara ini, deklarasi lintas agama sangat luar biasa. Sebab, di Indonesia khususnya surabaya dihuni oleh bermacam-macam suku, agama dan budaya. Pertumbuhan sebuah kota dilihat dari kenyamanan kota itu," kata Siswandi.

Pantauan iNews.id, deklarasi anti-HTI berlangsung di Jalan Gembong Tebasan, digelar bersamaan dengan Pengajian Akbar Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H/ 2018 M, serta kegiatan menyantuni anak yatim piatu. Dalam kegiatan ini, Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar turut hadir sebagai penceramah.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network