JOMBANG, iNews.id – Banjir masih merendam ratusan rumah warga di Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur (Jatim), hingga Senin (6/5/2019). Ini sudah menjadi hari keenam warga kesulitan beraktivitas karena permukiman dan jalan tergenang air.
Pantauan iNews, ketinggian banjir di rumah dan kawasan permukiman warga mencapai 1 meter. Kondisi ini membuat jalur penghubung antara dua kabupaten, yaitu Kabupaten Jombang dengan Kabupaten Mojokerto, tidak bisa dilalui.
Meski genangan air cukup tinggi, sebagian warga memilih tetap bertahan di rumahnya. Bagi warga Desa Jombok, banjir kali ini dirasakan cukup parah karena sudah enam hari tak kunjung surut. Apalagi, hari ini menjadi hari pertama bagi warga umat Islam menjalankan ibadah puasa di tengah banjir.
“Iya, sudah enam hari banjir, belum surut juga. Banyak lumpur juga di sini. Saya sendiri tinggal di rumah untuk menjaga, kalau keluarga semua mengungsi,” kata warga, Suwantah.
Suwantah mengatakan, warga merasakan kesulitan karena harus menjalani ibadah puasa dalam kondisi banjir. Untuk makan sahur, para korban banjir mendapat bantuan kiriman nasi bungkus dari relawan Tagana, Senin dini hari tadi. Namun, warga tidak bisa menjalankan ibadah salat tarawih karena lingkungan rumah masih terkepung air.
Menurut warga, banjir seperti ini sudah rutin terjadi setiap tahun. Musibah itu dipicu sungai di Desa Jombok yang sudah lama mengalami pendangkalan. Warga berharap pemerintah segera melakukan normalisasi sungai di desa mereka agar banjir seperti ini tidak terus terulang.
“Kami sudah sering berkeluh kesah karena banjir ini, apalagi ini sudah enam hari. Kami berharap banjir segera surut supaya bisa beraktivitas kembali,“ kata Suwantah.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait