SURABAYA, iNews.id – Ratusan orang mengiringi pemakaman jenazah Aloysius Bayu Rendra Wardhana, korban ledakan bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih Sukolilo Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Rabu (23/5/2018). Aloysius meninggal dunia saat menghadang kedua pelaku bom bunuh diri saat akan masuk ke gereja di Jalan Ngagel Jaya Utara, Minggu (13/5/2018).
Setibanya di TPU Keputih Sukolilo Surabaya, peti jenazah Aloysius Bayu Rendra Wardhana berwarna putih dibawa ke liang lahat yang sudah dipersiapkan. Upacara pemakaman Aloysius dipimpin Kepala Paroki Gereja Santa Maria Tak Bercela, Romo Kurdo Irianto. Sebelumnya, sudah digelar Misa Arwah di gereja.
Suasana haru dan sedih tampak selama prosesi pemakaman. Para keluarga masih banyak yang tidak bisa menahan tangisnya. Sementara istri Bayu, Monik Dewi Andini, tampak tegar, sambil menggendong anaknya.
Suasana semakin sedih ketika tiba-tiba ayah Bayu, Siswanto, jatuh pingsan setelah peti jenazah dimasukkan ke liang lahat. Siswanto mengaku masih sangat sedih karena kehilangan sang putra di usianya yang masih 38 tahun. Dia mengingat kebiasaan dan kepribadian anak pertamanya itu yang suka menolong dan tidak pandang bulu dalam memilih teman.
“Dari kecil jiwa patriotnya tinggi. Dalam berteman, jika ada teman yang punya masalah, dia pasti menolong. Dia juga tidak membedakan suku dan orang, jadi sahabatnya bermacam-macam suku,” kata Siswanto.
Relawan Gereja Santa Maria Tak Bercela ini merupakan satu dari 14 korban yang meninggal dalam tragedi ledakan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya pada Minggu, 13 Mei 2018 lalu. Saat itu, Bayu menghadang kedatangan pelaku bom bunuh diri yang mencoba menerobos masuk pintu gerbang Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait