Ranu Manduro di Mojokerto, Minggu (1/3/2020) (iNews/Sholahudin)

MOJOKERTO, iNews.id - Sebuah lokasi bekas galian tambang pasir di Desa Manduro, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto menjadi lokasi wisata dadakan dengan pemandangan padang rumput dan bebatuan. Udara yang sejuk di lereng Gunung Penanggungan membuat pengunjung betah di lokasi sambil berswafoto.

Tempat wisata ini bernama Ranu Manduro viral di berbagai media sosial (medsos) dalam beberapa hari terakhir. Banyak yang mengaitkannya dengan pemandangan alam pegunungan di Eropa.

Pemandangan rumput di Ranu Manduro, Minggu (1/3/2020) (Foto: iNews/Sholahudin)

Meski tidak terdapat danau maupun telaga, warga setempat menyebutnya wisata alam. Penyebutan itu karena adanya padang rumput ini berada di lereng Gunung Penanggungan. Selain itu, juga terdapat kubangan bekas penggalian pasir dan batu yang sudah mengering.

Sejak viral di berbagai media sosial, Ranu Manduro ini banyak dikunjungi wisatawan terutama kaum remaja yang ingin berswafoto dengan pemandangan alam yang indah.

Tiket masuknya juga cukup murah, masing-masing pengunjung hanya perlu membayar Rp5.000. Wisatawan bisa menikmati padang rumput seluas 10 hektare yang ada di sana.

Ranu Manduro dari ketinggian, Minggu (1/3/2020) (Foto: iNews/Sholahudin)

Salah satu pengunjung, Irma, mengaku sudah dua kali datang ke Ranu Manduro. Dia tahu lokasi tersebut dari Instagram.

"Ini datang bareng teman-teman. Mau foto-foto aja," katanya, Mnggu (1/3/2020).

Irma mengatakan pemandangan alam yang ada di Ranu Manduro cukup sulit ditemui. Udara yang sejuk juga membuat pengunjung nyaman.

"Udaranya sejuk, apalagi kalau pagi, jadi enak bawa teman-teman," katanya.

Sejak viral, rata-rata per hari ada 200-300 pengunjung mendatangi Ranu Manduro. Pengunjung datang dari berbagai kota di Jawa Timur seperti Sidoarjo, Jombang, Pasuruan dan Surabaya.

Pengunjung berswafoto di Ranu Manduro, Minggu (1/3/2020) (Foto: iNews/Sholahudin)

Sekedar informasi, wisata Ranu Manduro tadinya merupakan bekas galian tambang milik salah satu perusahaan di Jawa Timur. Namun, galian ini sudah tidak dioperasikan lagi sejak akhir tahun 2019 lalu. Saat musim hujan seperti sekarang ini, tumpuh rumput hijau dan berbagai pepohonan sehingga menjadi wisata dadakan bagi warga.


Editor : Muhammad Fida Ul Haq

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network