SURABAYA, iNews.id - Penggunaan bendera Nahdlatul Ulama (NU) dalam kampanye pemilihan presiden yang dilakukan Cawapres 02 Sandiaga Uno menuai kecaman banyak pihak.
Setelah PCNU Lumajang melayangkan nota keberatan atas pengibaran bendera NU dalam kampanye Sandi di daerah itu, kini protes serupa datang dari Ketua Pengurus Wilayah NU (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar.
“Kejadian di Lumajang kemarin, bendera NU dipakai kampanye cawapres nomor urut 02, saya tidak rela dunia akhirat. Apalagi di dalamnya ada PAN, PKS yang terang-terangan menolak tahlilan, ziarah kubur, diba'an, manakiban, tawasulan dan tradisi NU lainnya,” ujar Marzuki, saat menghadiri kegiatan dan konsolidasi organisasi NU zona Madura, di Pondok Pesantren Miftahul Anwar, Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur, Pamekasan, Sabtu, (6/4/2019) malam.
Sebelumnya, Sandiaga diketahui menggunakan bendera NU saat berkampanye di Stadion Semeru, Kabupaten Lumajang, Kamis, 4 April 2019.
Marzuki mengatakan, bendera NU adalah simbol ahlussunnah wal jamaah, sehingga tidak boleh sembarangan digunakan oleh kelompok yang menentang NU dan punya niat untuk menghancurkan NU dan Indonesia.
Marzuki khawatir, jika ini dibiarkan ke depannya bendera NU bisa jadi digunakan untuk kebatilan. Apalagi, kata dia, ada paslon capres yang terang-terangan didukung oleh kelompok salafi wahabi, kemudian simbol yang dipakai, bertentangan dengan wahabi. Hal itu yang dimaksud kebatilan.
“Saya kawatir mereka berkhianat kepad NU dan Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari, Hadratus Syaikh Kholil bin Abdul Latif Bangkalan, Hadratus Syaikh Wahab Hasbullah," kata dia.
Editor : Kastolani Marzuki
pilpres 2019 kh marzuki mustamar lumajang nahdlatul ulama pwnu jatim protes keras Bendera NU kampanye sandi
Artikel Terkait