Seorang warga melihat kondisi rumah nelayan di Desa Margosuko, Kecamatan Bancar, Tuban yang rusak setelah diterjang gelombang tinggi. (Foto: iNews.id)

TUBAN, iNews.id – Puluhan perahu dan rumah warga di perkampungan nelayan Desa Margosuko dan Sukolilo, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban, Jawa Timur rusak akibat diterjang gelombang tinggi. Cuaca buruk dan gelombang tinggi itu sudah berlangsung hampir sepekan terakhir.

Nelayan berharap pemerintah setempat segera membangun tambat labuh atau tanggul pemecah ombak sebagai pelindung perahu dan rumah warga yang berada di bibir pantai.

Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban menyebutkan ada 40 rumah warga di dua desa tersebut yang rusak diterjang gelombang tinggi. Dari 40 rumah itu, lima di antaranya rusak parah dan nyaris ambruk.

Selain itu, ganasnya ombak juga menghancurkan tembok dua gudang pengolahan ikan laut. Dampak lain dari gelombang tinggi juga merusak 48 perahu nelayan tradisional yang tersebar di lima kecamatan, yakni Kecamatan Palang, Tuban, Jenu, Tambakboyo, dan Bancar.

Ketua Rukun Nelayan Gadon, Masrip mengatakan perahu yang rusak dan tenggelam akibat cuaca buruk ada 40 unit. “Kalau se-Kabupaten Tuban, saya dengar ada 40 perahu yang rusak tenggelam akibat cuaca buruk. Tapi, kalau Tambakboyo ada 18 an perahu. Harapan kami, dibuatkan tambat labuh biar kalau ombak besar datang bisa berlindung,” ucapnya, Minggu (28/1/2018).

Kepala BPBD Tuban, Joko Ludiyono mengatakan gelombang tinggi itu merupakan bencana tahunan yang rutin melanda kawasan Bancar dan sekitarnya. “Laporan yang masuk ke kami ada 40 an rumah yang rusak, lima di antaranya ambruk,” katanya.

Joko mengaku sudah memberikan bantuan sesuai usulan dari masyarakat untuk mengurangi risiko terjangan ombak. Selain itu, BPBD juga sudah berkoordinasi dengan instansi terkait guna membangun tanggul pemecah ombak di kawasan tersebut. “Kami sudah koordinasi dengan balai besar pengusul wilayah pantai untuk meneruskan pembangunan pemecah ombak hingga ke Bancar,” katanya.

Menurut dia, cuaca buruk dan gelombang laut tinggi di perkirakan berlangsung selama satu bulan ke depan. Terkait itu, BPBD meminta nelayan untuk meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati saat mencari ikan di tengah laut.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network