Masjid Kauman, salah satu peninggalan kerajaan Mataram di Plered. (wikipedia).

SURABAYA, iNews.id - Pusat Kerajaan Mataram sempat berpindah tempat dari Karta ke Plered. Di tempat baru ini, kerajaan Mataram tumbuh pesat, sehingga istana pun dibangun cukup megah, lengkap dengan danau buata yang cukup besar. 

Proses pemindahan kerajaan ini dilakukan oleh Sultan Amangkurat I. Pemindahan ini dilakukan Amangkurat I dari Karta ke Plered pada tahun 1647. Dia pindah dari keraton lama di Karta yang dibangun Sultan Agung (ayah Amangkurat I) antara tahun 1614 dan 1622 yang terbuat dari kayu.

Tetapi, dikisahkan pada buku "Tuah Bumi Mataram : Dari Panembahan Senopati hingga Amangkurat III" Peri Mardiyono, istana Kerajaan Mataram di Plered dibangun dengan menggunakan bata. Pekerjaan pembangunan di Plered tidak berhenti sampai tahun 1666. Letaknya di Pleret, Bantul, di sebelah timur laut Karta.

Keraton Plered ditinggalkan pada tahun 1680 oleh putera Amangkurat I, Sultan Amangkurat II, yang pindah ke Kartasura. Jadi sejak Amangkurat I memerintah dilanda ketidakstabilan dan huru-hara yang tak kunjung bisa dipadamkan, hingga Keraton Mataram terpaksa berpindah tempat.

Pada pembangunan keraton, Amangkurat I mengerahkan sekitar 300.000 orang untuk membangun istana megah dan bendungan di Plered. Titah raja Amangkurat I ini dituliskan pada Babad Tanah Jawi. 

Raja putra Sultan Agung yang baru saja naik takhta di Mataram itu ingin membangun istana sendiri. Ia bermaksud hendak meninggalkan Keraton Kerta yang selama bertahun-tahun jadi pusat kekuasaan Sultan Agung Hanyakrakusuma, pemimpin terkuat Jawa pada masanya.

Konon di Istana Plered ini dibangun megah, di sinilah berdiri tegak istana besar nan mewah, disusun dengan batu bata dan dikelilingi air. Pembangunan Keraton Plered ini memakan waktu bertahun-tahun, melewati berbagai rintangan alam, hingga berdiri sebagai Keraton yang megah dan lebih kuat dibandingkan dengan keraton lama. Hal ini wajar mengingat bahan dasarnya yang terbuat dari batu bata, sebuah gaya arsitektur bangunan yang masih langka di abad 17.

Keraton Plered dilapisi tiga pintu gerbang utama. Ladx pintu gerbang pertama disebut Selimbi. Pada pintu gerbang ini berdiri dengan tegak sebuah benteng yang dihuni oleh sekitar 1.500-1.600 orang. 

Benteng-benteng ini dijaga oleh para prajurit keraton. Siapa saja yang lewat gerbang dicatat oleh juru tulis. Setelah gerbang utama, ada gerbang kedua yang disebut gerbang pintu Tadi. Kemudian disusul pintu gerbang ketiga yang disebut Kaliajir. Pintu gerbang ketiga ini lebih dekat pusat keraton.

Sekitar 1-1,5 mil dari pintu gerbang Selimbi, tampaklah alam Mataram yang subur, sawahnya sangat luas, hingga batasnya pun tidak tampak oleh pandangan mata. Desa-desa di Mataram juga sangat subur dan bisa ditemukan di sepanjang jalan. Di antara sawah-sawah yang membentang subur itu terdapat area perbukitan yang ditanami pepohonan dan aneka macam buah-buahan.


Editor : Ihya Ulumuddin

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network