JOMBANG, iNews.id - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan di Kabupaten Jombang kembali menuai sorotan. Di SMP Negeri 1 Jombang, pembagian makanan untuk siswa terus dikeluhkan, mulai dari keterlambatan pengiriman, jumlah yang tidak mencukupi hingga kualitas makanan yang meragukan.
Setiap hari, menu MBG seharusnya sudah diterima dan dikonsumsi siswa pukul 09.00 WIB. kenyataannya, pengiriman baru tiba antara pukul 12.00-13.00 WIB. Ironisnya, meski sudah berulang kali diperingatkan, pihak penyedia MBG belum menunjukkan perbaikan.
Dewan Pendidikan Kabupaten Jombang yang menerima laporan langsung turun ke lokasi pada Senin (8/9/2025) siang. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa sebagian buah yang dibagikan nyaris busuk.
Selain itu, isi boks makanan tidak seragam, ada yang berisi lauk seperti telur dan ayam, namun sebagian lainnya hanya berisi nasi, sayur, tahu, susu dan buah.
Kepala SMP Negeri 1 Jombang, Rudy Priyo Utomo menyampaikan, jumlah makanan yang dikirim juga sering tidak sesuai kebutuhan.
“Pekan lalu, dari jumlah seharusnya 993 boks, yang dikirim hanya sekitar 400 boks saja,” kata Rudy.
Akibatnya, lebih dari 500 siswa tidak mendapatkan jatah makan siang. Rudy pun menyatakan kekecewaannya dan mengancam akan menghentikan kerja sama dengan penyedia MBG jika tidak ada perbaikan.
“Kami tidak bisa membiarkan kondisi ini terus terjadi. Jika tidak ada perubahan, kami akan hentikan kerja sama demi melindungi siswa,” ucapnya.
Program MBG yang seharusnya menjadi solusi pemenuhan gizi siswa kini justru menimbulkan masalah baru. Pihak sekolah dan dewan pendidikan berharap ada evaluasi menyeluruh agar tujuan program benar-benar tercapai.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait