SURABAYA, iNews.id - Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Di Jawa Timur (Jatim) angka prevalensi penyakit mematikan itu mencapai 1,5 persen berdasarkan riset kesehatan dasar (riskesdas).
Sedangkan di Indonesia, kematian akibat penyakit kardiovaskular ini mencapai 651.481 penduduk per tahun. Terdiri atas stroke 331.349 kematian, penyakit jantung koroner 245.343 kematian, penyakit jantung hipertensi 50.620 kematian, dan penyakit kardiovaskular lainnya.
"Ini harus kita tekan agar kasus tidak semakin meningkat," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Jumat (29/9/2023).
Berdasarkan jenis kelamin, prevalensi penyakit jantung lebih tinggi pada perempuan (1,6 persen) dibandingkan pada laki-laki (1,3 persen). Sedangkan jika dilihat dari sisi pekerjaan, ironisnya penderita penyakit jantung tertinggi terdapat pada aparat pemerintahan, yaitu PNS/TNI/Polri/BUMN/BUMD dengan prevalensi 2,7 persen.
Begitu pula, jika dilihat dari tempat tinggal, penduduk perkotaan lebih banyak menderita penyakit jantung dengan prevalensi 1,6 persen dibandingkan penduduk perdesaan yang hanya 1,3 persen.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait