MALANG, iNews.id - Hampir seminggu sejak Kombes Agus Samad ditemukan dalam kondisi meninggal secara tidak wajar, Polres Malang Kota dan Polda Jatim, masih kesulitan mengungkap apa sebenarnya peristiwa yang mengakibatkan tewasnya, mantan Wakapolda Sumatera Utara tersebut. Polisi masih sulit membuktikan, apakah kasus kematian Kombes Agus adalah kasus bunuh diri, atau malah kasus pembunuhan. Apalagi, banyak kejanggalan yang ditemukan dalam upaya pengungkapan kasus ini.
Polresta Malang mendatangkan bantuan Inafis dari Mabes Polri, untuk menggelar kembali olah tempat kejadian perkara (TKP), Kamis (1/3/2018). Olah TKP ini adalah yang ketigakalinya digelar sejak penyelidikan kasus ini bergulir. Sejak pagi, petugas kepolisian kembali tampak sibuk di rumah duka milik Kombes Agus Samad.
Berbagai alat bukti, pakaian, galon air mineral, tali, obat serangga, dan silet, yang sempat diamankan ke Mapolresta Malang, kembali dibawa ke rumah Kombes Agus Samad. Olah TKP ini digelar kembali hingga hari ke-enam, atau hampir seminggu ini, polisi belum bisa mengungkap misteri kematian Kombes Agus Samad.
Dari temuan terbaru lewat sebuah rekaman CCTV milik tetangga korban, sebuah mobil minibus berhenti di pagar tembok belakang rumah korban, pada Jumat malam. Namun hal itu juga masih sulit diidentifikasi petugas, karena rekaman CCTV tersebut gelap dan kualitas gambar tidak jelas.
“Kami sedang teliti lagi. Ada sampel yang adiambil yaitu darah dan muntahan. Dan nantinya akan dikirim ke Puslabfor Polda Jatim. Mengenai mobil hitam itu, memang terekam tapi agak jauh. Sehingga tidak terekam nomor polisinya,” ucap Kapolresta Malang, AKBP Asfuri, saat ditemui di sela-sela oleh TKP, Kamis (1/3/2018).
Dengan olah TKP bantuan dari Mabes Polri, diharapkan kasus misteri tewasnya Kombes Agus Samad, segera terungkap. Apakah ini peristiwa bunuh diri, atau tindak kejahatan pembunuhan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sabtu 24 Februari lalu, warga Perumahan Bukit Dieng Permai, Sukun, Kota Malang, digegerkan dengan penemuan jenazah Kombes Agus Samad, yang tewas dalam kondisi mengenaskan. Kedua lengan mengalami luka sayat, dan kaki terikat tali yang terhubung ke lantai tiga bangunan rumah.
Editor : Himas Puspito Putra
Artikel Terkait