SURABAYA, iNews.id – Fraksi PKB DPRD Jawa Timur (Jatim) mengapresiasi perhatian pemerintah provinsi terhadap pesantren menjelang new normal, terutama penyiapan Alat Pelindung Diri (APD). Namun, PKB juga berharap ada ruang isolasi yang disiapkan di tiap-tiap pesantren.
Penasihan Fraksi PKB DPRD Jatim, Anik Maslachah mengatakan, fasilitas ruang isolasi sangat penting untuk mengantisipasi munculnya kasus Covid-19. Misalnya, ketika ada santri yang hasil rapid test-nya reaktif, bisa langsung dikarantina, sambil menunggu tes swab.
“Bantuan APD untuk tiap-tiap Puskestren (pusat kesehatan pondok pesantren) sudah cukup baik. Tetapi ruang isolasi juga harus disiapkan, termasuk edukasi protokol kesehatan bagi pengusur pondok,” kata Wakil Ketua DPRD Jatim ini.
Di luar itu, Anik juga berharap ada rapid test gratis untuk semua pesantren. Deteksi ini penting untuk memastikan santri yang masuk ke pesantren benar-benar sehat dan bebas dari Covid-19.
“Rapid test ini bisa dilakukan dengan dua model. Bisa sebelum santri masuk pondok pesantren atau saat sudah ada dalam pondok pesantren. Nah, begitu hasil rapid test reaktif, santri langsung dimasukkan ruang isolasi,” ujarnya.
Anik mengatakan, ruang isolasi dan rapid test sangat penting, mengingat pemerintah terus mematangkan wacana pengembalian aktivitas belajar mengajar di pesantren.
“Kami tidak ingin ada klaster baru penyebaran Covid-19 di Jawa Timur, seperti yang terjadi di Inggris dan Korea Selatan setelah dibukanya sekolah. Di dua negara tersebut muncul klaster baru setelah anak-anak kembali sekolah selama 10 hari dan pada akhirnya ditutup kembali,” katanya.
Lingkungan pesantren, kata Anik, tidak sama dengan lingkungan pendidikan pada umumnya. Karena itu, diperlukan bantuan dari pemerintah, terutama sarana dan prasarana. Seperti ruang tidur santri, ruang belajar santri dan sanitasi yang sesuai dengan standar kesehatan.
“Bila fasilitas sesuai standar dan pemenuhan kebutuhan gizi terpenuhi, saya yakin, penyebaran Covid-19 tidak akan terjadi di pesantren,” ujarnya.
Anik mengaku sudah berkoordinasi dengan Tim Gugus Tugas Covid-19 Jatim agar ada perhatian serius untuk pondok pesantren. Dia juga berharap, agar penanganan tersebut melibatkan pemerintah kabupaten/kota setempat.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait