La Nyalla Mahmud Mattaliti saat memberikan keterangan kepada wartawan di Jalan Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (11/1/2018). (Foto: iNews.id/Annisa Ramadhani)

JAKARTA, iNews.id – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur (Jatim) La Nyalla Mahmud Mattaliti akhirnya mengungkapkan penyebab kegagalannya diusung Partai Gerindra sebagai bakal calon gubernur di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim. Dia mengaku dimintai uang Rp40 miliar oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai syarat agar surat rekomendasi pencalonan dirinya di Pilgub Jatim diterbitkan.

Permintaan itu tidak dipenuhi La Nyalla. Dia memilih mengembalikan surat penugasannya sebagai bakal cagub ke Partai Gerindra. Bahkan, La Nyalla menegaskan tidak akan lagi mendukung Prabowo Subianto dan tidak akan bergabung lagi dengan Partai Gerindra.

“Mohon maaf. Ini saya orang bego kalau masih mendukung Prabowo Subianto. Saya sudah berjuang sejak 2009, 2014, sampai kemarin pun masih bendera Gerindra saya kibarkan. Coba balasannya, dia sia-siakan saya. Berarti dia tidak mau sama saya, saya pun juga tidak nyambung sama dia. Jadi kalau ditanya saya masih mau sama Gerindra? Tidak,” kata mantan Ketua Umum PSSI di Jalan Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (11/1/2018).

La Nyalla menceritakan kronologis permintaan uang yang dia alami. Menurutnya, permintaan terjadi tanggal 9 Desember 2017 lalu, saat dia bertemu Prabowo di Hambalang, tepatnya saat penyerahan mandat cagub Pilgub Jawa Barat kepada Mayjen (Purn) Sudrajat. Saat itu, Prabowo menanyakan kesiapannya maju di Pilgub Jatim dan La Nyalla menyampaikan bahwa dia siap. Namun kemudian, Prabowo menanyakan kesiapannya dari sisi uang.

“Dia menanyakan, saya siap uang enggak, saya bilang siap kalau uang. Dia tanya lagi, bisa kapan uang itu, saya bilang nanti saja setelah rekom selesai,” kata La Nyalla.

Menurut La Nyalla, sebelumnya sudah menyerahkan uang sebesar Rp5,9 miliar yang disebut-sebut sudah diterima Prabowo. Karena itu, dia mengaku terkejut ketika kembali diminta Prabowo untuk segera menyerahkan uang Rp40 miliar sebagai uang saksi. Uang itu harus diserahkan tanggal 20 Desember 2017 lalu. Jika tidak, dia tidak akan mendapat rekomendasi maju jadi bakal cagub di Pilgub Jatim.  

“Dia (Prabowo) tanya sama saya soal uang saksi sudah disiapin belum? Saya bilang, loh kapan pak, tanggal 20. Saya bilang Insya Allah. Nggak ada Insya Allah di sini. Saya kaget. Loh ini pak Prabowo idola saya loh. Saya selama ini mencalonkannya sebagai capres, kok saya diginikan,” ungkap La Nyalla.

Tak hanya itu, kata La Nyalla, Prabowo juga marah-marah kepada dia dan memaki-makinya. “Saya dimaki-maki. Omongannya soal duit Pilpres tahun 2014. Emangnya saya ikut campur sama uang Pilpres tahun 2014,” tuturnya.

La Nyalla pun menegaskan, kegagalannya maju di Pilkada Jatim karena politik uang, bukan karena kekurangan kursi dari partai koalisi pendukung sebagaimana pemberitaan dari pihak Gerindra selama ini. “Sekarang yang disalahkan saya karena tidak bisa melaksanakan mencari partai. Padahal sebenarnya tidak begitu ceritanya,” kata La Nyalla.

LA Nyalla akhirnya mengembalikan surat penugasan dari Partai Gerindra tanggal 20 Desember 2017 lalu. “Saya kembalikan. Buat apa saya ngurusin? Bukan saya enggak mau siapkan uang Rp40 miliar. Jangankan Rp40 miliar, uang pemenangan sampai Rp300 miliar dari tim-tim pengusaha Muslim itu sudah ngomong sama saya, kita siapkan uang Rp300 miliar. Saya mau siapkan semua apabila sudah selesai pencalonan saya sebagai cagub. Ini belum apa-apa, sudah minta apa-apa, tentu kabur kita,” katanya.

La Nyalla yang masih kecewa pada Prabowo Subianto dan Gerindra juga berencana mengambil langkah hukum. “Saya akan tuntut secara hukum,” ujarnya.


Editor : Maria Christina

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network