Penampakan jalur lahar baru Gunung Semeru pascaerupsi, Jumat (10/12/2021). (Foto: iNews.id/Avirista Midaada).

LUMAJANG, iNews.id - Tim relawan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerbangkan drone di Dusun Umbulan, Desa Supit Urang untuk memetakan jalur evakuasi pascarupsi Gunung Semeru, Jumat (10/12/2021). Hasilnya, ditemukan jalur lahar baru di wilayah Supit Urang. 

Pilot drone dari tim relawan BETA Johar Palacita mengungkapkan, selain jalur lahar bary, dia dan timnya memetakan kurang lebih 1.000 hektare yang terdampak erupsi Gunung Semeru. Dari hasil pemetaan ini juga ditemukan sejumlah kerusakan rumah, fasilitas umum, hingga area perkebunan milik warga.

"Tujuannya memetakan agar bisa membuatkan jalur evakuasi yang baru, luas lahan yang terdampak berapa, rumah-rumah yang rusak berapa," ujar Johar. 

Johar menambahkan, sejumlah puing-puing permukiman hingga area jalur lahar baru terbentuk. Namun dia menegaskan belum menemukan puing-puing truk dan alat berat penambang pasir di Kali Sumbersari.

"Untuk saat ini memantau beberapa puing rumah di sebelah sana, untuk yang lain-lainnya belum kita proses petanya. Masih berupa foto belum kita satuin," tuturnya.

Sementara itu ada fakta baru, dimana berdasarkan hasil pencitraan satelit sebelumnya, dan foto udara terdapat perbedaan signifikan aliran jalur lahar erupsi Gunung Semeru di tahun 2020 dan 2021 ini, bahwa jalur lahar dan lava saat ini diketahui melintasi area perkebunan dan permukiman warga.

"Lahar ini jalur baru, tahun lalu sebelah sana belok sebelah sini (ke arah Dusun Sumbersari dan Dusun Umbulan). Dulunya ini kan kebun ini habis, itu yang kita lihat dari pantauan udara sama peta dari google earth. Itu perbedaannya ini jalur baru dan ini menggerus tanah banyak," katanya.

Dari hasil pencitraan dan foto udara ini timnya merekomendasikan untuk membuat jalur evakuasi baru dan rekonstruksi permukiman di desa-desa yang terdampak erupsi Gunung Semeru.

"Rekomendasi kita jalur evakuasi baru rekonstruksi desa untuk sekitar keamanan relatif aman erupsi tidk terus - terusan kalau di bilang subur ini pasti subur Karena kena abu vulkanik," katanya.


Editor : Ihya Ulumuddin

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network