SURABAYA, iNews.id – Tiga orang tewas dan puluhan orang lainnya harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat menenggak minuman keras (miras) oplosan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Minggu (19/8/2018).
Seluruh korban kini masih dirawat di Instalasi Rawat Darurat (IRD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo, Surabaya. Puluhan korban tersebut, merupakan warga Dusun Hulaan RT 15 RW 7, Desa Hulaan, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik.
Tiga korban di antaranya, dinyatakan meninggal dunia. Yakni Riko Yakub; Andik Kristanto; dan M. Fendi Pradana. Rata-rata korban berusia antara 18-28 tahun. Saat ini korban yang dirujuk ke RSUD Dr Soetomo mencapai sebanyak 31 orang. Rata-rata mereka merasakan sakit perut, sesak napas, dan keluar keringat dingin.
Salah satu korban, M Dedi Yusuf mengaku, tidak mengetahui jenis miras oplosan yang diminumnya. "Saya datang, langsung ikut minum saja," ujar warga Desa Gulakan ini.
Dedi mengaku, dilarikan ke rumah sakit oleh kepala desanya. Baru tiba di RSUD Dr Soetomo pada Minggu (19/8/2018) pagi.
Pesta miras oplosan itu, terjadi pada Kamis (16/8/2018) malam, sampai Jumat (17/8/2018) pagi. Para korban tidak langsung tewas saat menenggak miras oplosan. Mereka baru merasakan sakit satu hari setelah pestaa minuman kharam tersebut. Korban lainnya, sempat dibawa ke RSUD Bhakti Darma Husada Surabaya, dan RS Surya, Menganti, Kabupaten Gresik.
Kepala Humas dan PKRS RSUD Dr Soetomo, dr Pesta Parulian mengatakan total ada 28 pasien keracunan miras dari Gresik yang kini dirawat intensif. Sedangkan tiga orang lainnya tewas saat tiba di rumah sakit. "Kami merawat 28 pasien keracunan miras berasal dari Gresik. Sementara tiga korban meninggal, masih berada di kamar jenazah," katanya.
Dia melanjutkan, para korban miras oplosan itu datang ke rumah sakit dengan gejala yang hampir sama, yakni sesak napas, kesadaran menurun serta pengelihatan yang mulai kabur.
"Kalau melihat tanda-tanda ketika para korban itu datang, mereka korban miras oplosan. Ada yang kondisinya memang sudah parah," ucapnya.
Pesta juga menjelaskan, puluhan pasien miras oplosan dari Gresik itu rujukan dari RSUD Bakti Dharma Husada (BDH) Surabaya. Namun, dia belum bisa memastikan kondisi pasien lainnya yang masih berdatangan.
"Pukul 03.30 WIB sudah ada rujukan awal yang kami terima. Setelah itu terus berdatangan pasien lainnya hingga total 28 pasien. Kondisi mereka memang masih sadar tapi sebagian juga ada yang kabur pandangannya, itu yang paling parah," ucapnya.
Dia juga mengatakan, dari 31 orang yang keracunan miras, dua orang meninggal saat dirawat di rumah sakit yang ada di Kabupaten Gresik. Sementara satu orang meninggal saat perjalanan dari RSUD BDH. "Ada satu pasien miras oplosan yang meninggal dunia, saat dalam perjalanan karena kondisinya sudah kritis," katanya.
Hasil observasi terbaru, kata dia, tim dokter di IRD menemukan lima pasien yang mengeluh pandangannya sudah kabur. Kalau pandangan sudah kabur, mereka kondisinya memburuk. "Tapi tidak semuanya. Jadi masih ada yang bisa melihat," ucapnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait