Prasetyo menunjukkan foto adiknya, Hari Lasmono yang menjadi salah satu korban tewas tenggelamnya Kapal Lestari Maju di Selayar, Sulsel. (Foto: iNews.id)

SIDOARJO, iNews.id - Suasana duka itu tampak menggelayuti rumah keluarga Hari Lasmono di kawasan Perumahan Taman Aloha Blok H-7 Nomor 8, Kecamatan Taman, Sidoarjo, Jawa Timur. Para kerabat, keluarga, dan tetangga berkumpul di rumah salah satu korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) Lestari Maju di perairan Selayar, Sulawesi Selatan.

Hari Lasmono merupakan salah satu karyawan PT ASDP Pamatata. Dia menjadi salah satu korban saat menumpang kapal nahas tersebut. Keinginan anak ke 5 dari enam bersaudara untuk mengumpulkan keluarga besarnya akhirnya dapat terwujud, meski keluarga besarnya tidak dapat lagi bertatap muka dengan korban.

Prasetyo Raharjo, kakak korban mengaku dua bulan sebelum kejadian adiknya pernah meminta agar semua keluarganya berkumpul setelah Lebaran. Dia pun tidak menyangka jika permintaan itu merupakan isyarat kepergian adiknya untuk selama-lamanya. “Ya, kami tidak ada yang tahu kalau pesannya itu jadi yang terakhir kalinya. Dia bilang habis Lebaran semua keluarga kumpul di rumah,” kata Prasetyo, Rabu (4/7/2018).

Meski demikian, Prasetyo yang bekerja di bidang perkapalan ini mengakui kehebatan nakhoda kapal yang memilih untuk mengandaskan kapal nahas tersebut. Dia hanya menyayangkan kurangnya tim penyelamatan untuk mengarahkan para penumpang agar mendapatkan pertolongan. “Kalau tim penyelamat cepat bergerak mungkin korban jiwa bisa diminimalisir,” ucapnya.

Hari Lasmono meninggalkan dua putri dan seorang istri. Rencananya, mala mini jenazah tiba dari Makassar dan akan langsung dimakamkan di makam umum desa setempat.

Peristiwa tenggelamnya KM Lestari Maju terjadi pada Selasa (3/7/2018) sekitar pukul 12:30 Wita. Kapal yang berangkat dari Bulukumba menuju ke Selayar itu mengalami kebocoran lambung beberapa saat sebelum sandar. Kapal pun akhirnya miring dan tenggelam pada jarak kurang lebih 300 meter dari pelabuhan.

Hingga pagi tadi, total 29 orang dinyatakan tewas dalam peristiwa ini. Sementara 34 penumpang lainnya harus dirawat di rumah sakit. Sebagian besar penumpang yang dirawat mengalami sesak napas dan badan memar-memar lantaran dihantam ombak selama berada di laut. 

Kapal yang dinahkodai Agus Susanto tersebut membawa 139 orang penumpang, 18 unit kendaraan roda dua, 14 unit kendaraan roda empat, delapan unit kendaraan golongan 5, dan delapan unit kendaraan golongan 6, sehingga jumlah seluruhnya 48 unit kendaraan.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network