MALANG, iNews.id - Pangkalan elpiji ukuran 3 kilogram di Malang diserbu pembali. Ratusan tumpukan elpiji itu pun ludes dalam hitungan jam.
Informasi yang dihimpun, kondisi ini terjadi karena elpiji ukuran 3 kilogram mengalami kelangkaan sejak tiga bulan terakhir. Penyebabnya, permintaan cukup tinggi, sementara pasokan dari Pertamina tidak ada penambahan.
Pemilik Pangkalan elpiji, Nurul Aini, mengatakan, selama tiga bulan terakhir ini banyak masyarakat sekitar yang tidak mendapatkan bagian tabung isi ulang elpiji 3 kilogram.
"Banyak warga kecele (tertipu), karena habisnya kan cepat. Sekitar tiga bulanan kondisi seperti ini," ujar Nurul Aini, Kamis (27/7/2023).
Tingginya permintaan elpiji 3 kilogram membuat stok elpiji bersubsidi ini terbatas. Di sisi lain, pasokan dari Pertamina masih tetap dan tak ada tambahan.
"Tidak ada pengurangan pengiriman. Setiap minggu dikirim tiga kali, hari Senin, Rabu dan Jumat. Dari dulu, setiap pengiriman itu 110 tabung dan sekarang itu dua jam rata-rata sudah terjual semua," ujar perempuan berusia 51 tahun ini.
Aini menyebut, pasokan elpiji yang datang sudah habis dalam hitungan jam. Alhasil sejumlah masyarakat yang datang untuk mengganti tabung tidak mendapatkan bagian. Sementara, pangkalan miliknya tidak bisa menambah kuota pasokan dari Pertamina.
"Katanya stoknya sudah segitu, sudah sesuai kuotanya, jadi belum bisa menambah," ujarnya.
Akibat permintaan elpiji yang tinggi dari masyarakat ini membuat Aini saat ini sudah tidak melayani pembelian pada tingkat pengecer karena stoknya cepat habis. “Untuk pengecer, ada sekitar 30 pengecer sudah tidak saya layani lagi, atau berhenti sementara waktu," ucapnya.
Di sisi lain, Section Head Communication and Relation Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Taufiq Kurniawan menyarankan agar masyarakat beli elpiji 3 kg di pangkalan terdekat. Karena stok di pangkalan masih ada dan melimpah.
“Saat ini kita menjumpai masyarakat kekurangan stok di level pengecer atau toko, padahal stok di pangkalan itu ada dan bahkan melimpah. Pangkalan elpiji itu sama dengan SPBU, jadi mereka mengutamakan dan melayani individu dan konsumen akhir,” ujar Taufiq dikonfirmasi wartawan secara terpisah.
Selain stok melimpah, tujuan pembelian langsung di pangkalan resmi untuk melindungi kelompok yang berhak mendapatkan subsidi elpiji 3 kg dan tidak mengutamakan pembeli dalam jumlah banyak.
"Masyarakat jugaakan mendapatkan harga eceran tertinggi sebesar Rp16.000 jika beli elpiji 3 kg di pangkalan, sesuai keputusan gubernur Jatim sejak tahun 2015," ujarnya.
"Kami sarankan untuk membeli di pangkalan resmi Pertamina, atau di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) Pertamina yang harganya sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET). Dan barangnya pasti ada," katanya.
Diketahui, saat ini jumlah pangkalan elpiji 3 kilogram se-Jatim mencapai 39.931 pangkalan. Dari data Pertamina di bulan Januari hingga Mei 2023 saja secara stok elpiji di Jawa Timur mencapai 573.856 metrik ton.
Di mana untuk bulan Mei 2023 saja, Pertamina mengalokasikan suplai elpiji tiga kilogram mencapai 118.617 metrik ton, atau naik dibandingkan bulan April yang mencapai 112.648 metrik ton.
Khusus untuk kebutuhan elpiji tiga kilogram Malang raya di bulan Mei saja mencapai 12.276 metrik ton, naik dari bulan April yang mencapai 11.817 metrik ton. Kalau dikalkulasikan dari Januari hingga Mei 2023 ada 60.941 metrik ton.
Di bulan Juni pun, Pertamina mencatat per hari menyalurkan 4.767 metrik ton per harinya atau 2.019.637 tabung per harinya di seluruh provinsi Jawa Timur. Khusus untuk Malang raya Pertamina menyuplai 1.577 metrik ton per hari atau 525.637 tabung per harinya.
Jika dikalkulasikan mencapai 143.000 metrik ton per bulan untuk Jawa Timur dan sekitar 47.000 metrik ton per bulan wilayah Malang Raya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait