JOMBANG, iNews.id – Kebakaran hebat yang melanda Pasar Mojoduwur, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat (9/5/2025) petang menimbulkan kesedihan mendalam bagi para pedagang. Puluhan lapak dan kios habis dilalap api, dengan kerugian ditaksir lebih dari satu miliar rupiah.
Dugaan sementara, kebakaran ini disebabkan oleh arus pendek (korsleting) arus listrik. Pascakebakaran, Sabtu (10/5/2025) siang suasana pasar masih dipenuhi aktivitas warga yang berusaha menyelamatkan barang-barang yang tersisa.
Beberapa pedagang terlihat mengumpulkan pakaian dagangan yang masih utuh, sementara yang lain mencari barang berharga yang mungkin bisa diselamatkan.
Di tengah duka akibat bencana ini, muncul kejadian yang mengejutkan. Seorang oknum yang mengaku sebagai polisi diduga meminta uang kepada Kepala Desa Mojoduwur, Ahmad Baihaqi.
Oknum tersebut berdalih bahwa dana sebesar Rp5 juta diperlukan untuk mendatangkan tim Inafis dalam melakukan penyelidikan kebakaran.
"Kita tidak mau berspekulasi penipuan dan sebaganya. Mungkin oknum ya APH (aparat penegak hukum) yang bermain pascakebakaran itu. (Minta uang) nominal Rp3-5 juta," ujar Baihaqi di lokasi pasar yang terbakar tersebut, Sabtu (10/5/2025).
Baihaqi mengaku prihatin dengan adanya permintaan tersebut dan berharap agar aparat penegak hukum tidak melakukan praktik semacam ini.
Sementara itu, Kapolsek Mojowarno, AKP Trisula saat dikonfirmasi melalui telepon membantah adanya permintaan uang tersebut oleh anak buahnya.
Selain berharap adanya penyelidikan yang transparan, Baihaqi juga mengimbau pemerintah Kabupaten Jombang untuk segera memberikan bantuan untuk membangun kembali pasar yang menjadi sumber mata pencaharian bagi banyak pedagang.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait