GRESIK, iNews.id - Penipuan berkedok bantuan bupati Gresik terpilih Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) beredar lewat pesan WatshApp. Modusnya, pelaku menawarkan bantuan Rp9 juta mengatasnamakan Gus Yani kepada calon korban.
Sejumlah yayasan di Gresik pun dikabarkan ikut menjadi korban. Mereka telah memenuhi persyaratan, termasuk transfer uang Rp4 juta. Namun, bantuan Rp9 juta tak kunjung cair.
Sebuah Yayasan di wilayah Kecamatan Manyar salah satunya. Beberapa waktu lalu, pihak yayasan didatangi laki-laki bernama Agus Budiono, mengaku dari Kabag Keuangan Pemkab Gresik dan menawarkan bantuan sebesar Rp9 juta.
Pelaku mengatakan bahwa bantuan tersebut berasal dari Gus Yani. Namun, ada syarat yang harus dilakukan, yakni transfer balik sebesar Rp 4 juta ke rekening salah satu bank atas nama Fajar Mubarok.
"Tapi, syaratnya minta dikirimi foto kegiatan, rekening yayasan dan jumlah santri,” ungkap salah satu staf yayasan, Sholihan (34), Selasa (23/2/2021).
Tidak hanya itu. Agus Budiono juga minta kepada pihak yayasan menerima telepon dan Watshapp dari Gus Yani maupun Bu Min. Hal itulah yang membuat pihak yayasan semakin yakin akan menerima bantuan itu.
"Apalagi dalam nomor WA ada foto Gus Yani. Bahkan, yang Bu Min juga menyarankan agar menerima bantuan dan mentransfer balik," aku Sholihan.
Demi meyakinkan korban, para pelaku mengirim bukti transfer uang Rp 9 juta ke rekaning yayasan. Akhirnya, pihak yayasan pun melakukan transfer balik uang Rp 4 juta ke rekening Fajar Mubarok.
Sholihan mengaku, pihak yayasan baru sadar, saat menghubungi orang dekat Gus Yani. Mempertanyakan masalah bantuan tersebut.
Ternyata, nomor 081233303688 yang digunakan pelaku bukanlah nomor bupati terpilih Gus Yani. "Tapi sudahlah. Kami ingatkan kepada masyarakat Gresik agar hati-hati," katanya.
Disisi lain, Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon Niat, Khoirul Huda, menyatakan kalau Gus Yani maupun Bu Min tidak pernah memberikan bantuan lewat pesat Watshapp atau telepon.
"Tidak pernah ada Gus Yani memberikan bantuan seperti itu. Masyarakat harus waspada dan hati-hati," ujar Huda sapaan akrabnya.
Menanggapi hal itu, Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto menghimbau agar tidak mudah percaya dengan informasi bantuan apapun. Jika belum diketahui sumbernya dengan jelas.
Apalagi diminta untuk mengirim uang maupun identitas. Karen hal itu bisa disalahgunakan oleh pelaku kejahatan.
"Lebih baik dicek dulu ke pemerintah terkait. Sebelum melakukan transaksi apapun," katanya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait