BANYUWANGI, iNews.id - Pabrik rumahan di Desa Lemahabangdewo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim), mempekerjakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) sebagai pekerjanya. Langkah ini diambil sebagai salah satu terapi pemulihan bagi penderita depresi.
"Dia sebelumnya memang berjualan kue, dan pandai bikin kering atau kue basah," kata Jamila di rumahnya, Desa Lemahabangdewo, Kecamatan Regojampi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim), Senin (30/9/2019).
Menurut dia, Mbak Ntin (panggilan Sumiatin) memiliki potensi yang cakap dalam urusan meracik kue. Sayang bakat tersebut tak pernah dia manfaatkan, karena mengalami depresi akut atau ODGJ.
Sebelum bergabung dengan UMKM Aulia Royana, Mbak Ntin kerap membuat warga resah. Bahkan, dia pernah dimasukkan ke dalam sel mapolsek lantaran kerap mengganggu masyarakat sekitar.
"Kalau ada orang lewat suka dilempari batu dan mengamuk tidak jelas," ujar dia.
Tapi sekarang setelah bergabung dengan pabrik rumahan milik Jamila, Mbak Ntin sudah mulai menunjukkan sikap sewajarnya, meski saat diajak bicara kerap kali melantur.
Penderita depresi yang dipekerjakan di UMKM Banyuwangi sebagai pembuat kue. (Foto: iNews.id/AM Ikhbal).
"Solusinya itu, ikuti saja apa mau dia. Misal mau pulang sebelum waktunya, saya persilakan. Bahkan pernah minta gaji sebelum bekerja, itu juga saya berikan. Nanti lama-lama dia akan nurut," katanya.
Lurah Lemahabangdewo, Agus Iswanto mengatakan, Mbak Ntin dulunya merupakan kembang desa. Namun karena ada masalah keluarga, dia mengalami ODGJ. Dia juga mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Ibu Jamila yang memberdayakan penderita ODGJ lebih produktif.
"Sekarang dia sudah baik. Bahkan punya skill lain di samping bikin kue, yakni memijat," katanya.
Walau diberikan pekerjaan supaya tidak kumat lagi, kata Agus, pihak keluarga dan perangkat desa tetap memberikan perhatiannya. Setiap satu bulan sekali, Mbak Ntin selalu dibawa ke puskesmas untuk kontrol dan mendapatkan obat-obatan penenangan agar kondisi psikisnya stabil.
"Kadang kalau dia tidak bisa ke puskesmas, justru kami dengan petugas yang mendatanginya ke rumah," kata dia.
Pengelola UMKM Aulia Royana, Andi (27) mengatakan, saat ini usahanya tersebut sudah memiliki 40 orang pekerja. Ada empat di antaranya yang didiagnosis ODGJ, salah satunya Mbak Ntin.
"Kami di sini ingin supaya warga menghilangkan pola pikir lama kalau ODGJ itu menakutkan dan kerap mengganggu. Padahal tidak begitu, mereka juga bagian dari kita," ujarnya.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait