Emil Dardak bersama Khofifah Indar Parawansa berfoto bersama Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua DPD Parta Demokrat Jatim, Soekarwo. Hadir juga dalam foto tersebut, sejumlah kiai perwakilan tim sembilan diantaranya, pengasu

SURABAYA, iNews.id – Keputusan Partai Demokrat memilih Emil Listianto Dardak sebagai pendamping Khofifah Indar Parawansa dinilai pengamat politik sebagai langkah tepat. Duet Khofifah-Emil bahkan dianggap potensial untuk head to head dengan Saifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas.

Pengamat politik Universitas Trunojoyo, Surochim Abdulsalam mengatakan, duet Khofifah-Emil akan saling melengkapi. Pasalnya, Emil tidak ada irisan langsung dengan basis suara Khofifah. Lebih dari itu, Emil juga bisa memetik pemilih milenial, terutama di wilayah arek (Surabaya-Malang).

“Dalam situasi pilkada zaman now. Pilihan untuk mengakomodasi tokoh muda adalah langkah progresif dan strategis,” kata doktor muda ini.

Di luar itu, Emil juga bisa mengambil ceruk di pemilih nasionalis, khusus pemilih muda milenial. Ini karena Emil memiliki latar belakang nasionalis. Apalagi, ayah Emil (Hermanto Dardak) adalah kader GMNI. “Sedikit-banyak, potensi ini tentu akan menggerus pemilih PDIP,” katanya.

Direktur Lembaga Survei Regional (Lesure), M Mufti Mubarok juga memberi penilaian serupa. Menurutnya, Emil adalah sosok fenomenal. Sebab, sekalipun tergolong pendatang baru, kekuatan Emil hampir setara dengan politisi kawakan lainnya.

“Hasil survei Lesure, popularitas dan elektabitas Emil setara dengan Azwar Anas,” kata Mufti, Rabu (22/11/2017).

Emil dinilai mencerminkan wilayah Mataraman dengan basis utama Partai Demokrat. Selain masih muda (33 tahun), dia juga memiliki istri seorang artis, Arumi Bachsin. Dalam banyak kasus pilkada, artis masih ampuh untuk mendulang suara.

“Pilgub Jatim perlu tokoh populis dan punya basis nasionalis yang banyak direpresentasikan oleh kekuatan Mataraman. Sementara basis kekuatan Demokrat ada di Dapil VII (Kabupaten Pacitan, Ngawi, Trenggalek dan Magetan),” tuturnya.

Kekuatan lain dari Demokrat di Jatim, lanjut Mufti, yakni Ketua DPD Partai Demokrat yang juga Gubernur Jatim, Soekarwo. Menurut Mufti, siapapun yang didukung Pakde Karwo peluang untuk memenangi Pilgub Jatim cukup besar. “Pengaruh Pakde Karwo dua kali menjadi Gubernur Jatim masih kuat,” katanya.

Nah, paduan kedekatan Emil dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang asli Pacitan dan Pakde Karwo yang asli Madiun akan menjadi energi yang besar bagi Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2018. Terlebih, Khofifah yang asli Surabaya dan punya basis di Tapal Kuda, memang perlu penyeimbang Mataraman yang kuat.

“Karena itu pertarungan head to head antara Gus Ipul-Anas versus Khofifah-Emil adalah pertarungan yang sepadan. Siapapun yang memang selisihnya akan tipis sekali,” ucapnya.


Editor : Himas Puspito Putra

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network